Hingga kini, hutan Jati Jeglong sangat senyap, bahkan jarang ada penduduk sekitar yang melintasi hutan tersebut. Sampai dikenal sebagai hutan yang sangat angker dan membuat siapapun merinding ketika berada di lokasi tersebut.
Dicap sebagai hutan angker yang didominasi oleh pohon jati, banyak kejadian-kejadian mengerikan yang biasanya terjadi pada malam hari. Maka tak jarang penduduk sekitar akan melarang anak-anak mereka bermain di hutan tersebut.
Bahkan, penduduk sekitar yang masuk ke dalam hutan untuk mencari kayu sering dikagetkan dengan penampakan makhluk gaib. Makhluk gaib yang dimaksud berwujud manusia tanpa kepala.
Tak hanya penduduk sekitar, kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pati juga pernah menjumpai sosok serupa saat bertugas di malam hari. Suara-suara aneh bahkan terdengar dari hutan tersebut.
Malam pembantaian itu memang tak dapat dilupakan Radimin seumur hidupnya, hingga hutan tersebut pun menjadi sangat angker.
Radimin mengungkapkan bahwa anggota Pemuda Garuda Pancasila adalah dalang di balik pembantaian tersebut. Mereka disebut membawa senjata milik aparat kepolisian dan tentara.
Meski demikian, Radimin tidak mengetahui secara pasti satu per satu orang yang dibantai pada malam mengerikan itu. Radmin hanya mengenal satu orang yang ia ketahui identitasnya setelah penutup matanya tak sengaja terbuka saat berupaya lari dari pembantaian.
Ketika itu, korban dipastikan tak hanya berasal dari Pati, Jawa Tengah. Para korban yang datang dari berbagai daerah ini dulunya diculik saat malam hari dan dibunuh di hutan Jati Jeglong dengan sadis.
Hingga kini, tak ada yang mengetahui secara pasti terkait peristiwa pembantaian tersebut apakah para korban yang dibunuh benar-benar anggota atau simpatisan PKI. Dari pengungkapan di hutan jati Jeglong itu, upaya pelacakan identitas korban juga dilakukan oleh organisasi Yayasan penelitian korban pembunuhan (YPKP) 1965/1966 cabang Pati.
Editor : Arbi Anugrah