Dari hasil formulasi beton menggunakan fly ash, beton karya Tim CT-Bismillah memiliki keunggulan dari beton konvensional. Selain unggul dalam daya tekan dan daya renggang yang lebih kuat, beton high calcium fly ash cenderung lebih ramah lingkungan.
Hal ini dikarenakan beton portland yang menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih tinggi sehingga berdampak pada pemanasan global.
Keunggulan lainnya adalah bahwa beton high calcium fly ash lebih tahan karat. Hal ini menjadi nilai krusial terlebih untuk pengaplikasian di berbagai konstruksi, khususnya di dermaga.
Pemilihan dermaga sebagai tempat penelitian Tim CT-Bismillah ini menjadi nilai tambah untuk tim ini, sebab pada umumnya air laut bersifat korosif terhadap logam dan beton.
Ide Tim CT-Bismillah ini juga didukung pula peraturan terbaru pemerintah yang mengkategorikan fly ash bukan lagi sebagai limbah bahan berbahaya beracun (B3) sehingga memudahkan dalam pengolahan.
Kesulitan pada pembuatan beton ini adalah fly ash yang tergolong bahan yang reaktif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Belum lagi, standar Nasional Indonesia (SNI) tentang high calcium fly ash juga masih belum ada sehingga menjadi tantangan lain bagi Tim CT-Bismillah.
Gagasan Tim CT-Bismillah ini membuahkan prestasi bagi ITS dalam ajang Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2021. Kedepannya, ada harapan untuk mengimplementasikan beton geopolimer berbahan dasar high calcium fly ash dalam skala besar.
Akhirnya, Hafizh mengungkapkan harapannya apabila penggunaan beton ini sudah maksimal maka SNI untuk beton berbahan dasar high calcium fly ash juga dapat dipatenkan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta