MALANG, iNewsPurwokerto.id - Bocah berusia 10 tahun, Irfan Arifuddin masih tampak shock usai tragedi ricuh di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Dirinya yang sempat berlari ke arah pintu keluar stadion sempat histeris ketika melihat tumpukan orang terhenti di Gate 2, ia pun kemudian bersembunyi di bawah kursi penonton.
"Saya tutupi kepala pakai jaket dan sembunyi di bawah kursi penonton," kata Ipan, panggilan akrabnya, ketika ditemui di RSSA Malang, Minggu (2/10/2022).
Suara teriakan terdengar keras saat itu. Ia sempat menoleh ke belakang untuk mencari kelima temannya. Namun ternyata kelima teman yang datang bersama untuk menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya sudah tidak ada.
Ia pun tersadar, jika ia berlari sendirian. Ketika mencoba berdiri dan menoleh ke belakang, ia sempat melihat beberapa orang yang sudah terhimpit di dinding.
Karena upaya dirinya untuk mencari temannya tak berhasil. Ipan lalu mencoba untuk keluar dari pintu dan kembali mengarah ke sisi tribune dengan rasa panik.
Belum sampai langkahnya surut, dia langsung lemas. Dari kejauhan Ipan melihat teman-temannya tergeletak tak bernyawa. Dia sempat mendekat dan mencoba untuk menyelamatkan. Namun, upayanya tidak berhasil. Seketika, bocah itu menangis.
"Akeh yang korban anak-anak (banyak yang korban anak-anak, red)," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengantongi informasi korban jiwa menjadi 153 orang. Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah mengingat ratusan korban tengah menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
Editor : Arbi Anugrah