get app
inews
Aa Read Next : Napi Permisan Kabur Berhasil Ditangkap di Hutan Bakau Nusakambangan

Memanen Cahaya, Petani Cilacap Serahkan Tugas pada Matahari Untuk Mengairi Sawah Tadah Hujan

Selasa, 01 November 2022 | 18:04 WIB
header img
Petani di Cilacap bertani dengan bantuan pembangkit listrik tenaga surya. Foto Arbi Anugrah/ iNewsPurwokerto.id

CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Siang itu matahari sedikit malu menampakkan cahayanya, gumpalan awan sesekali menghalangi sinarnya. Maklum saja, musim penghujan telah tiba, memberi sedikit dahaga pada tanah-tanah kering tadah hujan.

Musim tanam kali ini merupakan harapan bagi para petani yang menggantungkan hidupnya pada air hujan. Panel-panel surya yang membantu petani setahun terakhir sedikit beristirahat dari aktivitasnya, meski petani masih tetap membutuhkannya.

Dengan sebilah cangkul, Priyatno (47) warga Rt4/6 Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap tekun mengolah tanah yang teraliri air dari pompa air yang memanfaatkan Solar Home System (SHS) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) agar dapat mengalir merata di sawahnya. SHS merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga surya yang berdiri sendiri dan dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik.


Petani memanfaatkan air dari pembangkit listrik tenaga surya di Cilacap. Foto: Arbi Anugrah/ iNewsPurwokerto.id

 

SHS juga sudah membantunya dalam kesulitan air saat kemarau melanda. Setidaknya, Priyatno tak lagi harus mengeluarkan uang ratusan ribu untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) guna menghidupkan pompa diesel yang menyedot air dari sungai pembuangan berjarak 180 meter ke sawahnya. Waktunya pun tak terbuang sia-sia untuk mengurusi selang-selang pompa dari sungai ke sawahnya.

Kini, dengan adanya teknologi pemanfaatan tenaga surya, uang pembelian BBM bisa ia gunakan untuk keperluan lain, di antaranya dialihkan guna mendukung biaya kuliah anaknya yang masih mengenyam pendidikan di Bandung. Sedangkan waktu yang digunakan untuk mengurus selang, bisa ia manfaatkan untuk langsung menggarap sawah. 

PLTS yang menghidupkan pompa air tanah untuk sawahnya sudah sangat membantunya setahun belakangan ini, hingga ia mampu menyisihkan setidaknya Rp500 ribu dari biaya produksi.

Editor : Alfiatin

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut