Sementara menurut dosen STAIN Majene Burhanuddin, maraknya orang membeli barang di marketplace, turut melahirkan peluang baru. Apalagi, cukup banyak platform marketplace yang tersedia secara gratis agar dapat berjualan secara online.
Di Indonesia saja, transaksi jual beli online terbanyak ada di platform Tokopedia, di mana pada triwulan I-2022 jumlah kunjungannya bisa mencapai 157,2 juta kunjungan.
“Nah, yang dibutuhkan adalah kecakapan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di marketplace tersebut, baik itu bagi penjual maupun pembeli. Bagi penjual, menjaga reputasi toko dan menjual produk dengan jujur adalah keharusan,” ucapnya.
Burhanuddin mengatakan, bagaimana agar produk memiliki kesan baik di mata pembeli, yakni penjual harus selalu bersikap ramah dan sabar saat melayani pembeli. Sedangkan untuk foto produk alangkah baiknya menggunakan foto asli yang merupakan karya sendiri, bukan milik orang lain, apalagi tanpa seizin pemiliknya. Lalu, deskripsi barang harus ditulis dengan jelas, dan barang dikemas dengan baik dan rapi akan mendapatkan nilai tersendiri.
Hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika juga dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Meski demikian, Dwi Wahyudi, Pengurus Wilayah Relawan TIK Kalimantan Barat juga mengungkapkan pentingnya para pelaku kreatif untuk selalu menjaga keamanan pada perangkat digital. Contohnya adalah tidak mengunggah informasi pribadi di ruang digital, seperti di media sosial.
Informasi pribadi itu salah satunya adalah nomor induk kependudukan, data keuangan, alamat rumah, ataupun riwayat kesehatan. Lalu yang terpenting adalah selalu waspada saat berkomunikasi di ruang digital.
“Jangan pernah memberikan nomor PIN kepada siapa pun, lalu buatlah kata sandi yang kuat untuk perangkat digital yang kita gunakan, maupun pada akun-akun e-mail dan media sosial,” katanya.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul "Mengenal Pekerjaan Kreatif yang Paling Banyak Diincar di Era Digital".
Editor : Arbi Anugrah