Dengan adanya assesmen ini, pendidik maupun orang tua jadi bisa lebih mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak. Terutama dalam bakat dan minatnya, supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengambil pola pendidikan.
CEO Hompimpaa.id, Hilmi Febrian Nugraha mengatakan hompimpaa mengatakan dari hasil penelitian, 86 persen mahasiswa di Indonesia salah dalam mengambil jurusan. Kemungkinan karena belum mengetahui bakat dan minat yang ada di dalam dirinya.
"Platform ini menyediakan aktivitas dan stimulus minat bakat anak sejak dini," ujarnya.
Sesuai visi, hompimpaa kata dia hadir untuk memudahkan orang tua dan pendidik dalam mengidentifikasi minat dan bakat anak dengan menyediakan platform belajar apa pun yang disukai anak, kapan pun, dan di mana saja.
"Asesmen yang sebelumnya manual, alhamdulillah setengah perjalanan sudah mulai digital. Harapannya asesmen ini bisa diakses para pendidik di Banyumas. Semoga pendidik dan orang tua di Banyumas khususnya bisa memiliki kesadaran betapa pentingnya minat dan bakat anak," kata dia.
Ketua Himpaudi Banyumas, Ina Yukawati mengatakan minat dan bakat anak seperti apa, memang harus dipahami. Jangan sampai terjadi malpraktik karena SDM yang kurang kompeten.
"Harapan kami tidak hanya kali ini saja, tapi terus berkelanjutan bahkan kalau bisa ada inovasi lagi agar para guru bisa mendapatkan fasilitas dan kemampuan yang sama. Karena dari sekian lembaga, kami sangat membutuhkan apalagi orangtua terkait pola asuhnya ke anak," ujarnya.
Sementara itu, Rektor IT Telkom Purwokerto, Dr Arfianto Fahmi mengatakan saat ini institusi pendidikan memang tengah didorong untuk keluar kandang dengan banyaknya program stimulus yang diberikan.
"Program assesmen ini sangat membantu untuk kita bisa mengetahui bakat minat anak sedini mungkin. Sehingga kita berharap bisa turut mewujudkan cita-cita Indonesia, menuju Indonesia emas," katanya.
Editor : Alfiatin