get app
inews
Aa Read Next : Waduh! Ternyata Ivermectin hingga Plasma Konvalesen Dilarang Sebagai Pengobatan Covid-19

Sadis, Pekerja Kereta Api Bunuh Istri yang Terpapar Covid

Selasa, 27 April 2021 | 13:49 WIB
header img
Ratusan jenazah dibakar pasien Covid-19 dibakar dekat perkampungan padat penduduk India lantaran tak ada lagi tempat pembakaran yang memadai. (Foto: iNews.id/Reuters).

NEW DELHI, iNews.id – Terjangan wabah Covid-19 di India benar-benar mengerikan saat ini. Ribuan orang terpapar harus antre untuk mendapatkan perawatan karena rumah sakit penuh sesak. Mirisnya, ada pasien yang stress hingga bunuh diri karena tertekan dengan situasi tersebut.

Di Benggala seorang pasien Covid-19 laki-laki melompat dari atap rumah sakit karena frustasi. Diduga dia lompat terkait keterbatasan oksigen.

Tekanan juga dialami warga yang mengetahui dirinya atau anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19. Di Patna, seorang pekerja kereta api membunuh istrinya secara sadis begitu mengetahui pasangannya terpapar virus corona. Setelah itu pelaku bunuh diri dengan loncat dari apartemen.

Kejadian lain yang tak kalah ngeri, jenazah korban Covid-19 jatuh dari ambulans Distrik Vidisha, Madhya Pradesh, karena begitu banyak mayat yang dibawa ke krematorium. Ambulans melaju terlalu cepat sehingga jenazah terlempar dari pintu.

India mencetak rekor penambahan harian tertinggi kasus infeksi yakni 352.991 orang dengan 2.812 korban meninggal. Ibu Kota Delhi merupakan daerah paling parah terdampak pandemi Covid-19, melaporkan 1.777 kematian dalam 5 hari. Angka resmi kematian akibat Covid-19 itu sebenarnya diragukan karena tak menggambarkan realitas di lapangan.

Krematorium beroperasi 24 jam penuh, bahkan banyak jenazah yang dikremasi seadanya menggunakan kayu bakar di lapangan.

Lonjakan kasus pada ketersediaan tempat tidur dan oksigen di rumah sakit. Pasien terpaksa antre di luar, dirawat seadanya di mobil, bajaj, pekarangan, bahkan jalanan, meski kondisi mereka sekarat.

Rijo M John, profesor dan ekonom kesehatan Institut Manajemen India di Kerala, mengatakan per hari ini terjadi penurunan kasus. Namun penurunan itu lebih disebabkan jumlah orang yang dites juga menyusut.

 "Harap dicatat penurunan besar dalam kasus harian, sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam tes. Ini tidak boleh dianggap sebagai indikasi bahwa kasus telah menurun, melainkan kehilangan terlalu banyak kasus positif," kata Rijo, Selasa (27/4/2021).

Editor : Zen Teguh

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut