KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara detail melihat pengerjaan jalan Lokidang di Kebumen ke arah Banjarnegara. Bahkan, Ganjar sampai membungkukkan badan sedemikian rupa untuk melihat secaca teliti proyek jalan setempat.
Hasilnya? "Fisiknya kelihatannya bagus, tapi dalamnya belum tentu bagus, makanya Bina Marga perlu segera dilakukan pengecekan. Sering kali penyedia jasa ini merasa seolah-olah sudah jadi, tidak ada masalah, tapi menyebalkan," ujar Ganjar, Selasa (15/11/2022).
Usai melalukan monitoring dan evaluasi peningkatan ruas jalan Lokidang-Banjarnegara, Ganjar merasa belum puas dengan pengerjaan jalan tersebut yang baru saja dibangun pada tahun 2022, dan saat ini masih masuk dalam proses pemeliharaan. Namun terlihat masih tidak rapih.
Dia meminta kepada Dinas PUPR Kabupaten Kebumen untuk melakukan mengecekan dan perbaikan terkait pengerjaan ruas jalan beton Lokidang-Banjarnegara, di Kecamatan Karanggayam, Kebumen, dimana proyek tersebut merupakan bantuan dana provinsi dengan nilai kontrak Rp6,9 miliar.
Saat melakukan pengecekan, Ganjar didampingi Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Ia sendiri melihat ada beberapa ruas jalan yang sudah retak. Kemudian kayu-kayu bekas begesting tidak dibersihkan, kawat-kawat juga tidak dibersihkan, tembok beton terlihat belum rapih, kemudian drainase tepi jalan tertutup tanah, ditambah belum ada tutup drainase.
"Jadi saya minta untuk dicek semuanya mana-mana yang perlu diperbaiki, biar tidak ngambang. Ini kebetulan atau karena apa, yang jelas ini ada sedikit retak-retak. Jadi tolong nanti ini dicek semuanya. Dinas PUPR tolong ya, kalau tidak bisa diterima, ya jangan diterima. Nanti kita kasih hukuman," tegas Ganjar.
Ganjar mewanti-wanti kepada penyedia jasa untuk tidak memanfaatkan uang rakyat untuk kesenangan pribadi. Siapapun penyedia jasa yang menang kontrak atau lelang harus berani mengerjakan proyek sesuai ketentuan dalam kontrak kerja. Jangan malah berusaha “ngakali"
Ganjar bersama Bupati Kebumen cek proyek jalan. (Foto: Dok Pemkab Kebumen)
"Jadi saya minta uang rakyat jangan dimaininlah. Kita sangat menghormati mereka yang menang, tapi kalau kemudian hasilnya buruk, ya harus berani tanggung jawab," jelas Ganjar.
"Kenapa saya senang ngecek-ngecek seperti ini, karena dimassa pemeliharaan, mereka (penyedia jasa) sukanya sudah melepas begiu saja," tandasnya .
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kebumen Joni Hernawan yang ikut dalam peninjauan tersebut menyatakan, pihaknya pun meminta kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perbaikan terhadap beberapa catatan di lapangan dengan pengawasan dari konsultan pengawas.
“Kewajiban pemeliharaan oleh penyedia harus dilaksanakan, dan apabila tidak dilakukan dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan kontrak," ujar Joni.
Proyek jalan tersebut belum lama ini telah diresmikan Agustus 2022 kemarin, dan masa pemeliharaan berlangsung selama 365 hari. Apabila beberapa catatan tersebut tidak diindahkan, maka penyedia jasa akan dikenakan sanksi atau hukuman.
Editor : EldeJoyosemito