3. Harus ‘Putih’ Selama Hidupnya
Beberapa orang Hindu paling konservatif di India percaya jika seorang wanita yang ditinggal suaminya meninggal, tidak lagi hidup. Sebab, diyakini telah gagal mempertahankan jiwanya.
Untuk melambangkan status sosialnya sebagai janda, para wanita tersebut harus mengenakan pakaian atau sari putih seumur hidupnya. Pakaian putih di India melambangkan arti berkabung, sebagai tanda duka cita bagi suami mereka yang mendahuluinya.
4. Harus Cukur Rambut
Tak hanya harus mengenakan baju serba putih, seorang wanita yang menyandang status janda dipaksa meninggalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan, seperti sindoor, mangalsutra dan dalam kasus ekstrem bahkan perhiasan. Selain aksesoris, mereka juga harus mencukur rambut sebagai lambang mahkota dalam tubuhnya.
Bagi para janda di India, rupanya rambut bisa jadi malapetaka. Oleh sebab itu, masyarakat di Jalan Vrindavan ini berisi para janda dengan rambut pendek atau bondol.
5. Tradisi Membakar diri
Janji pernikahan di India sangat sakral, para janda di India akan melakukan tradisi membakar diri yang dikenal sebagai Sati (Suttee). Dalam tradisi Sati, saat sang suami meninggal dunia, sang istri juga akan menghilangkan nyawanya. Salah satu caranya dengan membakar diri.
Menurut Culture Trip, berdasarkan kepercayaan Hindu kuno, Sati melambangkan penutupan sebuah pernikahan. Tradisi ini dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan yang berarti sang istri ingin menjadi pasangan yang berbakti dan mengikuti suami ke alam baka.
Sayangnya, seiring waktu, tradisi ini menjadi sesuatu yang 'dipaksakan'. Kabarnya, apabila janda tersebut ditinggal mati suaminya dan tak memiliki anak, ia akan 'ditekan' oleh masyarakat untuk melakukan tradisi Sati ini.
Demikian 5 tradisi Tradisi Tragis Jadi Janda di India. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul "5 Tradisi Tragis yang Dialami Janda di India, Dikucilkan hingga Bakar Diri".
Editor : Arbi Anugrah