BANDUNG BARAT, iNewsPurwokerto.id - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas bersama Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tujuan kunjungan kerja tersebut adalah untuk mengetahui cara Bandung Barat menarik investor pariwisata agar dapat diterapkan di Kabupaten Banyumas.
Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Dr Budi Setiawan mengatakan jika melihat Bandung dan Banyumas memang sangat jauh, karena Bandung sudah sangat dikenal sejak era jaman dahulu. Apalagi jika dibandingkan dengan Bandung Barat dengan Banyumas untuk destinasi wisata alam memang masih banyak di Banyumas.
"Tapi di sini kan investor yang mau menggelontorkan dana untuk pariwisata buatan dan sangat banyak. Seperti yang untuk waterpark saja ada yang mau investasi Rp 1 triliun. Di Banyumas nyari (investor) yang Rp 50 miliar saja sulit, dan ini kita harus berfikir kenapa Banyumas kurang diminati," kata Budi usai melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Jumat (2/12/2022).
Hingga saat ini, lanjut dia, Banyumas yang dikenal hanya Baturraden saja. Sedangkan Bandung sudah ada dikenal sebagai Paris Van Java. Apalagi jika melihat Kabupaten Bandung Barat tak berbeda jadi dengan potensi yang ada di Kabupaten Banyumas.
Maka dari itu dengan melakukan kunjungan kerja terkait pengembangan pariwisata, khususnya untuk menarik investor agar mau mengembangkan pariwisata di wilayah Banyumas, pihaknya perlu banyak belajar dengan daerah lain.
"Nah ini memang perlu kajian kayak diskusi panel dengan orang orang yang inters dengan dunia pariwisata. (Dengan kunjungan) Ini nanti akan diambil marwahnya ini itu seperti apa yang nanti perlu jadi visi misi Bupati dan calon Bupati yang baru (untuk pengembangan Banyumas)," ucapnya.
Selain itu, untuk menarik investor agar mau berinvestasi di wilayah Banyumas memang diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan.
"Karena Purwokerto atau Banyumas ini pasti berkembangnya tidak beda jauh dengan Solo kira kira 15 tahun yang lalu. Dan pasti akan berkembang jadi kota jasa, pendidikan dagang dan pariwisata sebagai sektor pendukungnya. Kalau untuk jadi kota industri saya kira tidak mungkin," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah