RUSIA,iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata bekerja sebagai sopir taksi untuk menambah penghasilannya saat jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
Akibat runtuhnya Soviet memaksa banyak orang Rusia mencari cara baru untuk mendapatkan uang. Pernyataan Putin ini dapat dilihat di film dokumenter berjudul ‘Russia, Latest History’, yang ditayangkan pada Minggu (12/12). "Itu adalah disintegrasi Rusia historis atas nama Uni Soviet," katanya.
Dia menambahkan bahwa di Barat diyakini bahwa disintegrasi lebih lanjut dari Rusia hanyalah masalah waktu. Putin memandang keruntuhan itu sebagai tragedi tetapi pernyataannya tentang kesulitan pribadinya pada saat itu adalah hal baru.
"Terkadang saya harus mendapatkan uang tambahan," lanjutnya. "Maksud saya, mendapatkan uang tambahan dengan mobil, sebagai sopir pribadi. Tidak menyenangkan untuk berbicara jujur, tapi sayangnya itulah yang terjadi,” ungkapnya.
Pada saat itu, taksi jarang ditemukan di Rusia, dan banyak orang pribadi akan memberikan tumpangan kepada orang asing untuk membantu memenuhi kebutuhan.
Beberapa bahkan akan menggunakan kendaraan kerja seperti ambulans sebagai taksi.
Putin menggambarkan perpisahan itu sebagai runtuhnya sejarah Rusia. Pernyataan ini dinilai dapat memicu spekulasi tentang niatnya terhadap Ukraina, bekas republik Soviet. Rusia telah mengumpulkan lebih dari 90.000 tentara di perbatasannya dengan Ukraina dan ada kekhawatiran bahwa mereka berencana untuk menyerang.
Rusia menyangkal hal ini, menuduh Ukraina melakukan provokasi dan mencari jaminan terhadap ekspansi NATO ke arah timur. Diketahui, Putin dikenal sebagai mantan agen dinas keamanan Soviet, KGB. Namun, pada awal 1990-an ia bekerja di kantor Walikota St Petersburg Anatoly Sobchak.
Dia menyatakan bahwa dia mengundurkan diri dari KGB setelah kudeta Agustus 1991 terhadap Presiden Soviet Mikhail Gorbachev yang menyebabkan pecahnya Uni Soviet.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta