Dia mengaku sebagai nabi dan membunuh amir Sana’a, akhirnya Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk membunuhnya. Para sahabat yang dikirim adalah Qois bin ‘Abdi Yaghuts, dan Dadzawaih dengan bantuan istri dari amir Sana’a yang dibunuh dan dinikahi secara paksa oleh Al-Aswad Al-‘Ansi.
Intinya akhirnya Al-Aswad Al-‘Ansi dibunuh oleh seorang yang bernama Fairuz Ad-Dailami yang dia masuk ke dalam rumah Al-Aswad Al-‘Ansi lalu membunuhnya. Ketika Al-Aswad Al-‘Ansi dibunuh, Rasulullah ? yang saat itu berada di Madinah mengabarkan “telah menang Fairuz”.
Fairuz Ad-Dailami dia kemudian dia wafat di zaman Mu’awiyah yaitu sekitar lebih dari 50 H. Setelah mereka berhasil membunuh Al-Aswad Al-‘Ansi dan memenggal kepalanya, mereka bingung bagaimana cara untuk mengumumkan kepada masyarakat. Ketika telah datang waktu yang tepat maka mereka berteriak mengucapkan,
أَشْهَدُ أَنَّ محمدًا رَسولُ اللهِ وَأَنَّ عَبْهَلَةَ كَذَّابٌ
“aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan ‘Abhalah adalah seorang pendusta.”
Lalu mereka melemparkan kepala Al-Aswad Al-‘Ansi. Akhirnya para pengikutnya kocar-kacir dan kabur meninggalkan Sana’a. Inilah nabi palsu yang pertama yang akhirnya tewas di zaman Nabi. (Al-Mutanabbiuun Fii Al-Islaam hal: 182-185)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta