get app
inews
Aa Read Next : Kalangan Pengusaha Banyumas Dorong Kapolda Maju Pilgub, Segera Deklarasi Teman Luthfi

Kisah Hardadi, Dulu Jadi Napi Narkoba Kini Sukses Jadi Pengusaha

Sabtu, 14 Januari 2023 | 11:13 WIB
header img
Kisah Hardadi, dulu dadi napi narkoba kini sukses jadi pengusaha. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Masa lalu seseorang bolehlah suram. Tetapi dengan keyakinan dan ketekunan, masa lalu dapat diubah menjadi terang untuk masa depan. Inilah kisah sukses Hardadi. Dia dulunya bersimbah narkoba setiap hari, ini telah menjadi pengusaha yang sukses.

Hardadi merupakan mantan narapidana atau napi kasus narkoba di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Masa lalunya memang kelam.

Menurut laman singkongd9salatiga, Hardadi memulai usaha baru selepas bebas dari penjara dengan modal yang terbatas. Usaha yang dipilihnya adalah singkong keju.  

Usaha dan kerja kerasnya dimulai pada 2009. Dia menawarkan produk buatannya kepada kerabat dan temannya lewat pesan singkat. Selain itu, Hardadi juga berjualan menggunakan gerobak di alun-alun Kota Salatiga. 

"Waktu di awal-awal prosesnya lama, tidak langsung laku. Saya berbulan-bulan bahkan tahunan di gerobak karena waktu itu singkong keju belum banyak yang tahu,”ujarnya seperti dikutip dari YouTube Makna Channel, Sabtu (14/1/2023).

Kerja kerasnya membawa hasil. Apalagi masyarakat belum familiar dengan singkong keju, sehingga dagangannya pun laku. Dia terus bekerja keras dengan tetap sabar, berdoa, dan terus berusaha. 

Lewat kegigihannya tersebut, usahanya berhasil dan yang saat ini sudah mempunyai anak buah untuk membantu menjalankan usaha produk olahan singkongnya. 

Bahkan, Hardadi memiliki sebuah kafe di Desa Ledok, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah. Kafe tersebut diberi nama Cafe Telo D-9. Bukan tanpa makna, D-9 merupakan tempat Hardadi saat di penjara. 

Ternyata, huruf D merupakan kode lapas untuk kasus Narkoba, dan 9 merupakan nomor kamarnya. “Ketika itu saya menjalani masa hukuman selama 6 bulan akibat kasus narkoba dan tinggal di balik jeruji besi yang berada di blok D nomor 9,”katanya. 

Menurutnya, kafenya mulai buka jam 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Yang menarik, para pekerjanya merupakan mantan napi hingga penyandang disabilitas. Pada 2012, Hardadi mencoba untuk membuat olahan singkong frozen atau beku yang tahan selama dua bulan tanpa pengawet. 

Saat sekarang, ada beberapa produk olahan singkong yang dijual olehnya, mulai dari singkong keju original, singkong keju cokelat, singkong sambal matah, pancake telo burger telo, Kripik Singkong Obah Obah Janggut, rolade daun singkong, dan masih banyak olahan singkong lainnya.  

Olahan singkong beku membuat Singkong Keju D-9 semakin terkenal, sehingga menjadi oleh-oleh dan jajanan khas dari Salatiga. Produk olahan singkongnya pun sudah dipasarkan di beberapa kota besar, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. 

Usahanya hingga saat ini terus berkembang dan memiliki 100 lebih karyawan, serta toko dan kafe yang menjual aneka makanan olahan dari singkong. Singkong Keju D-9 bahkan mempekerjakan lebih dari 60 persen perempuan dari berbagai macam usia, pendidikan, dan latar belakang. 

Hardadi mengungkapkan tipsnya sukses berbisnis adalah sabar. Selain itu, berdoa dan sedekah.  "Yang paling penting doa. Kalau kita mengutamakan hak Beliau, seperti salat, ngaji, berbuat baik apalagi sama orang tua, pasti urusan kita akan Allah yang urusi. Di samping itu, kita juga harus berbagi sama siapa saja,”katanya.

Begitulah kunci keberhasilan dari Hardadi. Mulai keluar dari masa lalu yang kelam, kerja keras dan berdoa. Salat, ngaji, berbakti kepada orang tua dan berbagi dengan sesama. 
 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut