Logo Network
Network

Mengenal PO Garuda Mas yang Lahir di Cirebon 50 Tahun Lalu, tapi Berkuasa di Jalur Purwodadi

Muhamad Fadli Ramadan/ Arbi Anugrah
.
Selasa, 24 Januari 2023 | 14:58 WIB
Mengenal PO Garuda Mas yang Lahir di Cirebon 50 Tahun Lalu, tapi Berkuasa di Jalur Purwodadi
Mengenal PO Garuda Mas yang Lahir di Cirebon 50 Tahun Lalu, Tapi Berkuasa di Jalur Purwodadi. Foto: YouTube PerpalZ TV dan Instagram)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - PO Garuda Mas didirikan oleh Sanusi Karyadijaya pada 1972 di Cirebon, Jawa Barat dengan trayek pertamanya adalah Jakarta-Cirebon. Bus asal Cirebon ini masih eksis hingga sekarang karena memegang prinsip rendah hati.

PO Garuda Mas didirikan Sanusi ketika sudah tak lagi menjadi pengelola bus angkutan kota, PO Sukabumi Motor Suplai (SMS) di Jakarta. Sehingga dirinya kembali ke Cirebon dan mendirikan usaha transportasi sendiri.

“Pernah dengar Sukabumi Motor Suplai (SMS)? Beliau (bapak) itu orang yang dipercaya pemilik modalnya untuk mengelola itu. Cuma bus kota diambil oleh PPD, pemerintah daerah, jadi beliau kembali ke Cirebon untuk bangun usaha sendiri,” kata Benyamin Dermawan, Direktur Operasional PO Garuda Mas dikutip dari YouTube PerpalZ TV.

Berdasarkan pengalaman yang dimiliki sebagai pengelola PO SMS yang melayani angkutan kota, Sanusi berinisiasi untuk mendirikan perusahaan sendiri. Apalagi, belum banyak angkutan dari Cirebon menuju Jakarta dan sebaliknya, sehingga peluang tersebut langsung diambilnya.

Benyamin yang merupakan generasi kedua dari penerus PO Garuda Mas mengungkapkan jika perusahaan yang dikelolanya tergolong kecil dibandingkan PO lain yang bermain di jalur Pantura (Pantai Utara Jawa) meski namanya sudah sangat besar di masyarakat.

Berbasis dan tumbuh besar di Cirebon, tapi PO Garuda Mas menjadi kebanggaan warga Purwodadi. Hal ini disebabkan mereka menjadi operator bus kedua setelah DAMRI yang masuk ke daerah Grobogan.

“Sebelum masuk ke Purwodadi, kita itu punya trayek Jakarta – Kudus – Pati – Jepara. Nah itu dulu yang kita jalani. Di Purwodadi itu nggak ada bus, jadi mereka kalau mau pergi itu harus ke Semarang dulu atau ke Demak. DAMRI jadi satu-satunya angkutan dan armadanya kurang. Nah lewat lah mobil kita, karena mereka sudah nyaman, mereka bilang kenapa Garuda Mas nggak masuk Grobogan, barulah kita masuk ke sana,” ujarnya.

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini