Menariknya, setelah sayap angsa tersebut sembuh, ia malah tidak berusaha untuk terbang kembali. Tetapi, angsa betina tersebut justru malah berteman dengan hewan lain yang berada di lahan pertanian Mirzan di wilayah Karaagac, di perbatasan Yunani. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk bertahan bersamanya.
Mirzan akhirnya memberikan nama Garip pada angsa putih tersebut, Garip sendiri memiliki arti 'aneh'. Sejak saat itu, keduanya telah bersama dan menjalin persahabatan selama 4 dekade.
Garip bahkan memiliki kandang sendiri di pertanian Mirzan. Saat siang hari, Garip akan sibuk mengikuti sahabat manusianya ini, baik selama tugas atau saat jalan-jalan sore, setiap harinya.
“Dia datang saat aku menelepon. Sejak 1984, dia tidak pernah meninggalkan saya, bahkan saat banjir sungai. Dia dulu lebih kuat, tapi sekarang dia sudah tua. Jika ia mati, saya akan membuatnya menjadi kuburan yang bagus di sini, tapi saya harap kita bisa hidup lebih lama bersama,” lanjutnya.
Setelah istri Mirzan meninggal beberapa tahun yang lalu, ia kini mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan Garip. Sebab pria tua itu tidak memiliki anak. Sehingga Mirzan telah menganggap Garip sebagai anaknya.
Sejak bersahabat dengan manusia selama empat dekade, angsa jenis whooper ini juga dapat hidup selama beberapa dekade di lingkungan yang dilindungi. Akan tetapi, umur Garip telah melampaui batas umur rata-rata spesiesnya.
Editor : Arbi Anugrah