get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban ke-9 Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Warga Sleman, Dikenal Baik dan Berjiwa Sosial

Dipastikan Dukun Pengganda Uang Racun Korban dengan Potas, 5 Menit Bisa Tewas

Jum'at, 07 April 2023 | 06:52 WIB
header img
Dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet diduga memiliki selingkuhan. (Foto: iNewspurwokerto)

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Polda Jawa Tengah (Jateng) memastikan bahwa racun yang dipakai oleh Tohari alias Mbah Slamet (45) adalah jenis potasium cianida. Warga pada umumnya menyebut sebagai apotas, potas atau portas. Seluruh korban yang berjumlah 12 orang, positif diracun menggunakan potas atau sianida.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan Puslabfor Polda Jateng, maka dapat dipastikan racun yang dipakai oleh dukun pengganda uang Tohari adalah potasium. “Polisi juga menemukan dua butir apotas,”katanya dalam keterangan tertulis pada Jumat (7/4/2023).

Kepastikan itu setelah Tim Puslabfor melakukan pemeriksaan terhadap korban dukun pengganda uang Tohari atas nama Paryanto. “Jadi di dalam organ tubuh Paryanto ditemukan adanya potasium cianida. Ada 11 barang bukti yang positif mengandung potasium,”katanya.

Sebelumnya, saat konferensi pers di Solo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bahwa kebun miliknya di sekitar area perkebunan menjadi lokasi untuk ritual. “Dukun Slamet mengajak korban menggelar menggelar ritual penggandaan uang. Lalu, dia melakukan tes kepada korbannya untuk menelan tablet yang mengandung klonidin sebelum meminum cairan sianida,”jelasnya.

Sebelum meminumkan cairan yang mengandung sianida, korban dites terlebih dahulu dengan klonidin. Jika tidak mengantuk, kemudian diberi sianida tersebut. Hal tersebut dalam dikuatkan dengan keterangan para ahli.

Di tempat yang sama, Kabid Labfor Kombes Pol Slamet Iswanto mengungkapkan pihaknya mulai melakukan identifikasi jenazah tersebut di Polres Banjarnegara pada Selasa (2/4/2023).

Menurutnya, ada 2 butir serbuk (apotas) dan dua butir tablet warna putih. Dua butir apotas positif mengandung zat potasium sianida. Sementara dua butir tablet mengandung klonidin

“Sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral,”katanya

Potasium sianida mampu merusak efek merusak sel-sel di dalam tubuh dalam rentang waktu sekitar 1-5 menit. Jika ditelan dalam jumlah yang cukup banyak, orang bisa meninggal dalam 5 menit. 

"Dua belas korban itu positif mengandung sianida. Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida,”tegasnya.

 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut