PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Siapa yang menyangka bila pria yang pernah menjadi penjaga palang pintu kereta, juru langsir, juru rumah sinyal, pengatur perjalanan kereta api sukses di puncak karier menjadi Corcom PT Pelni (Persero) dan PT KAI Daop 1 Jakarta.
Perjuanganya mencapai puncak karier tak semudah membalikan telapak tangan atau sim salabim langsung jadi. Namun pernuh perjuangan dan kerja keras. Dialah Akhmad Sujadi atau akrab disapa Mas Jadi.
Pria kelahiran Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga Jawa Tengah 59 tahun silam lalu menamatkan pendidikan SD Majapura, SMP Negeri Bobotsari, SMA Negeri Purbalingga dan kuliah di Jakarta di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Prosia Jakarta dan lulus 2007. Pernah kuliah S-2 di Universitas Sahid Jakarta namun tidak selesai karena pindah kerja.
Mas Jadi di kampung dikenal sebagai anak seorang pedagang tempe dan anak seorang guru. Mas Jadi belajar kehidupan sejak bangku SMP, ia dan saudara-saudaranya wajib membantu orang tua untuk mengolah, lalu mengantar tempe ke pasar sembari berangkat ke sekolah. Baju, sepatu ditaruh dalam tumbu. Setelah dagangan tiba di pasar Bobotsari, Mas Jadi baru berangkat ke sekolah.
Rutinitas itu ia jalani sejak masuk SMP hingga SMA. Para pedagang seangkatan ibunya hingga anak-anaknya masih kenal wajah Mas Jadi, mereka menjadi teman hingga saat ini, tak heran bila Mas Jadi ke pasar, mereka menyapa penuh hangat hingga saat ini.
"Saya masuk di PT KAI, saat itu masih PJKA pada 1992, di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Berkarier di PT Kereta Api Indonesia (Persero) – PT KAI, Mas Jadi mengawali pekerjaan dari bawah, pernah menjadi penjaga palang pintu kereta, juru langsir, juru rumah sinyal, pengatur perjalanan kereta api, kemudian promosi menjadi Kepala stasiun Cipari, Sidareja dan stasiun Gombong, Jawa Tengah," bebernya dalam pesan yang dikirim Sabtu,15 April 2023.
Sejak 1997 hingga 1999 Mas jadi berkarier di Humas Kantor Pusat PT KAI Bandung. Setelahnya menjadi Kahumas PT KAI Daop 2 Bandung, Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta.
Saat menjadi Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, masyarakat Bobotsari sering melihatnya di TV, karena wajahnya sering nongol disejumlah televisi swasta nasional.
menariknya setiap muncul di TV masyarakat Bobotsari pun banyak menceritakan kemunculan Mas Jadi. "Anak bakul tempe dari kampung masuk TV," beber Mas Jadi.
Setelah dari Kahumas Daop 1, Mas Jadi menjadi Kepala Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB) di Gedebage, Bandung hingga Senior Manager Pengamanan PT KAI Daop 1 Jakarta. Sejak 2014 Mas Jadi pindah BUMN, di PT PELNI (Persero) sebagai Manager Humas, Kelembagaan dan CSR.
Selama di PELNI, menjadi momen menyenangkan karena perusahaan menugaskan untuk ke daera-daerah, ke kantor-kantor cabang PELNI yang tersebar di seluruh provinsi.
Hingga 31 Maret 2022, PELNI sudah menugaskan berkeliling Indonesia menyambangi 31 provinsi di Indonesia, Provinsi yang belum disambangi Mas Jadi masih ada 3, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Provinsi Riau Daratan.
Selain sebagai karyawan BUMN, Mas Jadi aktif menulis buku, diantaranya: Harapan Baru Perkeretaapian Indonesia (2004), Mas Mantri Tersentak di Ujung Peron (2008). Kebangkitan Si Ular Besi (2010). Perkeretaapian Banten (2011). R-evolusi PELNI (2015).
Lalu, Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri (2016). Elfien Goentoro Nakhoda PT PELNI (2017). 65 Tahun PELNI Hadir Untuk Negeri (2017). Ketua Tim penulis buku SMN Petualangan Menemukan Nusantara (2017). Tol Laut Jokowi Denyut Ekonomi NKRI (2019).
Lalu menjadi Asisten Penulis Buku Ide Inovasi Solusi Kereta Api (2020), Asisten penulis buku Revolusi Perkeretaapian Menuju Peradaban Baru Indonesia (2021), Asisten Penulis buku “Mencegah Kriminalisasi Direksi BUMN-(Februari-2023).
Ke Luar Negeri dan Menjadi Relawan Pesantren
Semasa bertugas di PT KAI, Mas Jadi mendapat kesempatan pelatihan di luar negeri, kesempatan pertama ke Jepang selama 8 hari. Perjalanan ke negeri Sakura bersama para masinis dan teknisi KRL Jaodetabek ini peserta diberi kesempatan belajar dan mencoba naik KA Cepat di Jepang, Sinkansen.
Kemudian pada 2012, Mas Jadi mengikuti pelatihan pelayanan di Perancis. Saat pelatihan di Perancis peserta mendapat kesempatan naik Kereta Cepat Train a Grande Vitesse atau TGV dari Paris ke Belgia dan Belanda.
Sejak pensiun pada 31 Maret 2022 dari PT PELNI (Persero), Mas Jadi yang tidak suka nganggur ini terus menulis buku, karena menulis selain hobi, juga bisa menjadi penghasilan. Dari buku ini Mas Jadi bisa mendapatkan penghasilan pasca pensiun.
Kegiatan lain setelah menulis, Mas Jadi menyempatkan diri bersih-bersih lingkungan menjadi Relawan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Aqshol Madinah, Bandingan, Majapura, Bobotsari. Terjun ke pesantren menjadi pilihan sebagai sarana mencari keberkahan dan wujud ibadah kepada Allah SWT.
Pemilu 2024 Memanggilnya
Banyak kesempatan bagi insan manusia dalam mengabdikan diri kepada Bangsa dan Negara, Indonesia tercinta. Salah satunya menjadi anggota parlemen, DPR atau DPRD. Guna menyalurkan banyak ide dan pemikirannya Mas Jadi mendatangi Ketua DPC PPP Purbalingga, KH. Muhammad Syafii Abror yang juga pengasuh Pondok Pesantren Nurul Barokah, Beji, Bojongsari untuk menyampaikan keterpanggilan dari Allah SWT.
Pada Pemilu 2024 yang akan diikuti setidaknya 24 Parpol, ada partai lama, ada partai baru, Mas Jadi mantap memilih partai dengan elektabilitas 2,9 persen nasional, PPP masuk zona degradasi dari hasil survey Litbang Kompas pada akhir Februari.
PPP menjadi rumah baru sebagai sarana pengabdian, sarana menyalurkan ide-ide dan gagasan untuk menuju Indoensia Maju. Mas Jadi menyelurkan panggilan jiwa melalui Partai Legendaris, warisan ulama, PPP, yang lahir sejak Pemilu pertama tahun 1955. PPP juga menjadi partai peserta Pemilu di masa orde baru yang saat itu hanya diikuti 3 partai, masing-masing PPP-GOLKAR-dan PDI.
Meskipun banyak partai pesaing dalam Pemilu Serentak 2024, pilihan kepada PPP sudah mantap, sudah bulat tak tergoyahkan. Semangat Mas Jadi bersama PPP sebagai partai warisan ulama yang sedang berjuang menjaring, menyampaikan dan mengawasi aspirasi rakyat agar negara Indoensia makin Maju dan mengayomi rakyatnya.
Pemilu serentak yang akan digelar pada 14 Februari 2024, mari kita bersama-sama mengembalikan warisan ulama kembali bangkit.
"Saya Mas Jadi siap menjadi wakil rakyat Kabupaten Purbalingga, saya akan berjuang bersama anda di Dapil 3, meliputi Kecamatan Bobotsari, Mrebet, Karang Reja dan Karang Jambu. Mari keluarga besar di Dapil 3, apapun pilihan partai anda di masa lalu, pastikan pada Pemilu 2024 pilih PPP, Partai Legendaris, Amanah dan Terpercaya bersama Mas Jadi, putra keenam dari almarhum Pak Durochim dan Ibu Siti Fatimah," ujarnya
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta