Holly Schow, seorang guru kelas mengatakan, selain belajar bermain gamelan, para murid juga membuat prakarya dari kertas yang menampilkan beberapa tokoh wayang dalam cerita, diantaranya tokoh hewan mitologi Nusantara.
“Pihak sekolah sangat mengapresiasi inisiatif ini karena konten pembelajaran gamelan dan wayang selaras dengan kurikulum kami,” ungkap Holly.
Dalam proyek ini, para murid juga berkesempatan untuk belajar beberapa konsep yang relevan dengan mata pelajaran mereka, seperti desain dan teknologi melalui pembuatan wayang dari kertas, sains melalui pengaturan cahaya dan bayangan pada layar, lalu storytelling melalui cerita rakyat nusantara, geografi, musik, drama, dan seni rupa.
Salah satu murid, Skylah menyampaikan pengalamannya, dengan belajar gamelan membuat dirinya tahu lebih banyak tentang Indonesia.
Sementara murid lainnya, Thomas, menyenangi gamelan karena keindahan suaranya. “Aku sangat suka gamelan, suaranya menenangkan hati. Aku senang sekali bisa belajar bermain gamelan,” tambah Thomas.
Di akhir acara, para orang tua sangat antusias berinteraksi dengan para murid dan pengajar. Mereka menanyakan banyak hal terkait gamelan dan pengalaman anak-anak mengikuti proyek ini. Melalui program Indonesia Goes to School diharapkan komunitas internasional di Inggris semakin mengenal seni dan budaya Indonesia yang bermuara pada citra positif Indonesia di mata masyarakat global.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Khairul Munadi, menyebutkan bahwa pihaknya akan terus mendorong pengenalan seni dan budaya Indonesia ke sekolah-sekolah di Inggris dan Irlandia. Seperti mengenalkan wayang dan gamelan sebagai media pembelajaran interaktif.
“Semoga, ke depan, program ini bisa menjangkau lebih banyak sekolah di seantero Inggris dan Irlandia,” pungkas Khairul.
Editor : Arbi Anugrah