SEMARANG, iNewsPurwokerto.id – Polda Jateng akan mengusut kematian tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Polresta Banyumas. Polda Jateng juga akan mengirim tim forensik Dokkes untuk melakukan otopsi terhadap jenazah tahanan berinisial OK (26).
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan jika Tim Bid Dokkes Polda Jateng sudah menuju Banyumas. Permintaan autopsi itu datang dari keluarga OK.
“Sudah menuju Banyumas (Tim Bid Dokkes Polda Jateng) untuk autopsi jenazah. Hasilnya akan kami sampaikan ke keluarga dan rekan-rekan media,” katanya kepada wartawan, Senin (5/6/2023).
Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh dokter, ditubuh OK terdapat luka di kepala, gagal ginjal kronis, kekurangan elektrolit, dan fungsi organ liver rusak diduga disebabkan dampak minuman beralkohol.
“Sementara itu keterangan dari dokter, namun kami akan lakukan konfirmasi balik,” lanjutnya.
Meski demikian, lanjut Kombes Edy, pihaknya akan melakukan penyelidikan secara komprehensif terkait kasus tewasnya tersangka curanmor. Di antaranya; mempelajari rekaman CCTV hingga memeriksa para tahanan. Sebab, ada informasi jika terjadi penganiayaan antar sesama tahanan sehingga menyebabkan OK meninggal dunia.
Kapolresta menjelaskan, OK masuk sel tahanan Polresta Banyumas pada 18 Mei setelah ditangkap. Pada hari yang sama, sekitar pukul 19.00 WIB, petugas mendapati OK sakit. Petugas lantas menghubungi dokter di Polresta dan dokter memutuskan untuk membawanya ke RSU Margono Soekarjo Purwokerto, untuk mendapatkan dirawat intensif.
Perawatan dilakukan hingga 2 Juni, setelah itu tersangka OK meninggal dunia. Pihaknya lantas menghubungi keluarga dan memakamkan OK. Penangkapan tersangka OK sendiri dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Baturraden dan Resmob Polresta Banyumas setelah menindaklanjuti laporan polisi pada 15 Mei terkait adanya kejadian curanmnor di wilayah tersebut.
Sebelumnya, meninggalnya tahanan kasus curanmor di Polresta Banyumas sempat dipertanyakan pihak keluarga. Sebab OK ditangkap polisi dalam keadaan sehat. Tetapi dipulangkan dalam kondisi meninggal penuh luka di sekujur tubuh.
Penasihat hukum keluarga OK, Silvia Devi Soembarto mengatakan adanya kejanggalan setelah keluarga membuka kain kafan.
Editor : Arbi Anugrah