get app
inews
Aa Text
Read Next : Polresta Banyumas dan PWI Gelar Bakti Sosial, Bagikan Ratusan Paket Sembako dan Takjil Gratis

Tim SAR Gabungan Turunkan Kamera Hole, Cek Sumber Air yang Sebabkan 8 Penambang Terjebak

Kamis, 27 Juli 2023 | 14:39 WIB
header img
Kamera hole yang diturunkan tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi tim SAR gabungan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan. Foto: Arbi Anugrah

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Tim SAR gabungan terus berupaya untuk menyedot air yang membanjiri lubang tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas hingga menyebabkan delapan orang penambang emas terjebak. Salah satu upaya tersebut dengan menurun kamera hole untuk mengetahui sumber air yang masuk ke lubang tambang.

PLT Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng, Boedio Darmawan mengatakan, kamera hole yang diturunkan tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi tim SAR gabungan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan.

"Bisa melihat di sana ada titik kameranya samping maupun bawah. Maksudnya kami menggunakan alat itu untuk memastikan kondisi persis di lubang sumur tambang ini. Kondisinya bagaimana dengan menggunakan kamera, tidak menggunakan perkiraan interprestasi. Sehingga nanti langkah-langkah selanjutnya bisa didiskusikan dengan tim gabungan, langkah-langkah selanjutnya seperti apa," kata Boedio di lokasi tambang, Kamis (27/7/2023).


Tim SAR Gabungan Turunkan Kamera Hole, Cek Sumber Air yang Sebabkan 8 Penambang Terjebak. Foto: Arbi Anugrah

 

Dari hasil kamera hole yang diturunkan tersebut, lanjut Boedio, pihaknya bisa mendeteksi titik permukaan air di dalam sumur tambang pada angka 11,1 meter di bawah permukaan tanah. Kemudian, pada saat alat sudah memasuki air, kondisi di dalam air kurang jernih, sehingga pihaknya berupaya untuk menghentikan pompa dalam waktu 5-10 menit.

"Kita mengupayakan bersama tim seluruhnya mematikan pompa dalam waktu tertentu, mungkin 5-10 menit agar air itu menjadi lebih jernih. Sehingga kamera itu berfungsi lebih optimal," ujarnya.

Cara bekerja alat yang bisa mencapai 100 meter ini sendiri hanya untuk mengetahui sumber air yang masuk ke dalam lubang tambang sebagai bahan evaluasi tim SAR gabungan. Selain dapat melihat ketinggian air, kamera hole yang diturunkan ini juga dapat melihat sekeliling lubang tambang.

"Kebetulan ada kamera samping dan bisa berputar, bisa melihat kondisi sumur belokan tersebut. Barangkali ada fenomena-fenomena yang bisa dijadikan bahan evaluasi. Kalau sumur vertikal di bisa sampai 100 meter," jelasnya.

Sementara menurut Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa menjelaskan jika ada enam pompa air besar yang digunakan untuk menyedot air. Selain itu, pihaknya juga menutup lubang - lubang dengan karung berisi tanah di sungai datar dan sungai tajur yang mengapit area tambang, lubang-lubang tersebut diduga manjadi sumber air masuk ke dalam lubang tambang.

"Air masuk dari sungai, itu masukan masyarakat sini, kita cari alternatif untuk mengurangi debit air. Ditambal, dengan karung tanah dan lainnya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, selain dalam hingga mencapai 60 meter, lubang tambang emas yang terendam air ini juga sangat sempit, setidaknya hanya memiliki tinggi 80-90 centimeter dengan lebar sekitar 60 centimeter. 

"Jadi memang sempit. Kalau mau penyelaman juga harus satu-satu, sulit. Kita juga datangkan pasukan elit dari TNI AL, kita juga minta masukan masukan dari mereka, untuk menguatkan dalam operasi penyelamatan ini," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan upaya penyelamatan terhadap delapan orang penambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas terjebak terus dilakukan. Kedelapan penambang tersebut merupakan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang diduga terjebak air yang membanjiri lubang tambang.

Delapan orang tersebut terjebak di lubang tambang akibat datangnya air secara tiba-tiba dan menggenangi area pertambangan di kawasan pertambangan rakyat. Operasi pencarian dan pertolongan dilakukan guna menyelamatkan para penambang yang terjebak di bawah tanah.

Delapan orang penambang emas tersebut seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Diantaranya Cecep Suriyana (29), Muhamad Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), Mulyadi (40).

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut