“Diharapkan masyarakat dan relawan memiliki pemahaman yang baik tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir kerugian dari bencana industri. Meskipun diharapkan tidak ada bencana industri, kesiapsiagaan tetap menjadi hal yang krusial,”katadia.
Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, yang diwakili oleh Plt Asisten 1 Sekda, Budi Santosa, mengapresiasi peluncuran program Kelurahan Tangguh Bencana Industri karena dianggap sangat tepat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat saat menghadapi bencana industri.
Budi Santosa menekankan bahwa hingga saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu terjadinya bencana, baik itu bencana alam maupun industri.
“Oleh karena itu, yang perlu diperkuat adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak yang mungkin terjadi. Ia juga berterima kasih kepada PT KPI RU IV karena selalu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan masyarakat dalam upaya pencegahan bencana,”jelasnya.
Acara launching ditandai dengan penyematan rompi dan penyerahan HT kepada perwakilan relawan tangguh bencana industri. Dilanjutkan dengan sosialisasi Upaya Pengurangan Risiko Bencana Kegagalan Teknologi oleh Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo, serta sosialisasi Bunyi Sirine Keadaan Darurat KPI RU IV oleh Section Head Emergency & Insurance, Syakhru Sya’bani.
Selain relawan tangguh bencana industri, kegiatan ini juga dihadiri oleh pejabat Forkopimda, Forkopimcam Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan, Relawan Pertamina Peduli (Relpi), Badan Dakwah Islam (BDI) RU IV, Baituzzakah Pertamina (Bazma), Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK).
Editor : EldeJoyosemito