BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Puluhan bedeng-bedeng tambang emas ilegal di Desa Pancuredang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dibongkar oleh para penambang imbas delapan penambang tewas terjebak beberapa waktu lalu. Meski dibongkar, para penambang masih bingung akan alih pekerjaan apa setelah ini, sebab tambang emas ini merupakan tempat menggantungkan hidup mereka.
"Pusing, anak istri mau makan apa? Sampai sekarang belum ada gambaran mau kerja apa, karena warga sini sangat bergantung ke tambang," kata Adi Setiawan (26), salah satu penambang kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).
Para penambang sibuk silih berganti membawa karung-karung berisikan hasil tambang emas yang belum di olah. Foto: Arbi Anugrah
Adi berharap tambang emas tersebut bisa segera dilegalkan, agar warga sekitar bisa kembali mendapatkan pekerjaan dan ekonomi masyarakat biasa segera pulih.
"Harapan saya ke depan agar dilegalkan, supaya kami bisa bekerja dengan nyaman dan ekonomi masyarakat pulih kembali," ujarnya.
Adi mengaku jika bekerja di tambang emas ini bisa meningkatkan perekonomian keluarganya dan masyarakat sekitar. Ia pun mencontohkan dirinya yang bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga tingkat SMA, dari sebelum bekerja di pertambangan, dirinya hanya mampu menyekolahkan anaknya sampai tingkat SD.
"Ini jadi sumber ekonomi yang bagus, bisa untuk mencukupi kebutuhan," jelasnya.
Dari pantauan saat pembongkaran bedeng-bedeng tambang emas tersebut, para penambang sibuk silih berganti membawa karung-karung berisikan hasil tambang emas yang belum di olah. Menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi, mereka membawa tumpukan karung tersebut keluar dari area tambang emas tersebut.
Sementara sebagian penambang lainnya, sibuk membongkar puluhan bedeng-bedeng semi permanen dan menutup lubang-lubang tambang yang ada di dalam bedeng tersebut. Kayu-kayu hasil pembongkaran bedengan-bedeng tersebut juga dikumpulkan di sekitar lokasi tambang. Sedangkan sejumlah petugas Kepolisian, TNI, Satpol PP berjaga disekitar lokasi pembongkaran.
Menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi, mereka membawa tumpukan karung tersebut keluar dari area tambang emas tersebut. Foto: Arbi Anugrah
Selain Adi, salah satu penambang lainnya Solihin (56) juga mengungkapkan hal yang sama, jika dirinya bingung akan beralih bekerja apa setelah tambang emas tersebut dibongkar. Meski raut wajahnya kebingungan, dirinya tetap membongkar bedeng tambang emas tersebut di bawah pengawasan Satpol PP, TNI dan Polri.
"Sekarang masih nganggur, mudah-mudahan ke depan tambang ini bisa dibuka lagi," kata Solihin.
Solihin yang pernah bekerja serabutan sebelum menjadi penambang emas ini mengungkapkan jika kedepannya tambang emas ini tidak bisa dibuka lagi, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa mencarikan pekerjaan untuk para eks penambang emas.
"Terserah pemerintah yang penting carikan solusi supaya teman-teman yang nganggur punya pekerjaan lagi, misal di peternakan atau apa gitu," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah