Novarurozaq Nur, CEO Breeze mengatakan jika berbicara gamers, Purwokerto memiliki banyak talenta muda, putra putri Banyumas banyak yang menjadi pro player, seperti Clara Mongstar dan Bro Pasta, itu salah satu pemain game yang paling mahal bayarannya saat ini. Maka dari itu, dirinya memiliki keinginan agar industri hiburan di Jawa Tengah bisa bersaing, meskipun dimulai dari Purwokerto, tapi tidak boleh kalah dengan yang ada di Jakarta, sehingga ia ingin membuktikan dimanapun daerahnya jika memang berkualitas pastinya akan tetap berkualitas.
"Kenapa mahal, tapi dia di Jakarta, ini hanya karana Purwokerto belum ada wadahnya saja. Jadi kita harus bikin wadah gimana caranya, budaya Purwokerto itu bagus, jadi mulai dari game ternyata ditambah dari Influencer, e-commerce karena masih satu industri kreatif jadi akhirnya mendukung (adanya Breeze)," ujarnya.
Sementara menurut Eko Budi Bawono selaku head of business Buzzlive mengatakan, jika perkembangan industri live commerce di masa kini menjadi sebuah media yang patut diperhatikan oleh khalayak publik sebagai penyalur informasi yang efektif.
"Kalau kita ngomong digital itu dari yang dulunya kita berjalan secara konvensional, tradisional. Transisi menuju digital itu cukup banyak dan yang dari konvensional hanya menjangkau satu dua orang, dengan cara digital mereka bisa menjangkau banyak orang dengan berbagai macam keinginan untuk bisa mengembangkan bisnisnya lebih cepat," jelas Eko.
Tak terkecuali pelaku UMKM, lanjut Eko, yang saat ini masih memerlukan bantuan untuk bisa masuk ke dalam dunia digital. Selain itu tujuan untuk dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih luas bagi orang yang tertarik untuk tampil di hadapan kamera.
"Purwokerto sangat potensial termasuk komunitas live itu cukup erat mensupport satu sama lain dan saya rasa Buzzlive bisa untuk mensupport juga. Setelah ini target kita mengembangkan potensi UMKM di Indonesia, karena mengikuti program pemerintah sendiri UMKM ingin di majukan, karena sumber penghasilan mayoritas di Indonesia itu dari UMKM," Pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah