Sementara di sebelah supermarket, ada fashion yang sepertinya tinggal menunggu habis saja. Untuk menjangkau lantai 4 hanya bisa lewat lift. Karena eskalator telah dimatikan.
Eskalator telah dimatikan di Moro. (Foto: iNewsPurwokerto.id)
Salah seorang pengunjung, Dian (40) mengatakan bahwa Moro merupakan mal legendaris yang siapapun tahu. “Tidak hanya warga, tetapi mahasiswa perantauan yang kuliah di perguruan tinggi di Purwokerto pasti pernah masuk Moro. Tempatnya nyaman dan enak untuk nongkrong juga,”katanya.
Warga lainnya, Yanto (51) mendengar bahwa Moro tinggal menghitung hari saja. Tetapi dirinya tidak tahu kapan tutupnya. “Saya dengar memang akan tutup, tetapi tidak tahu kapan,”ujar dia.
Sementara perwakilan SPSI Bamas Satria Perkasa, Wasis, mengatakan bahwa PHK sudah pasti, namun belum tahu kapan realisasinya. “Kami akan memperjuangkan hak-hak karyawan seperti pesangin dan penghargaan masa kerja. Jumlah pekerja di Moro ada 250 karyawan,”ujarnya.
Editor : Elde Joyosemito