KISAH mualaf cantik asal Amerika Serikat bernama Brooklyn patut disimak. Dirinya masuk Islam usai mendengar penjelasan bahwa Tuhan itu satu, tidak memiliki anak.
Dikutip dari kanal YouTube Ayatuna Ambassador, perjalanan Brooklyn menjadi mualaf dimulai ketika temannya menceritakan bahwa Islam menjelaskan secara lengkap para nabi. Mulai Nabi Adam Alaihissallam, Nabi Ibrahim Alaihissallam, Nabi Nuh Alaihissallam, hingga Nabi Isa Alaihissallam.
Saya heran. Muslim tahu tentang Adam dan Hawa. Mereka kemudian menceritakan detail kisah Nabi Musa, Nuh, Isa, dan Ibrahim. Saya terheran-heran karena dalam agama saya (dulu) tidak sejelas ini," paparnya.
Setelah itu ia coba mempelajari Islam lebih dalam. Ternyata Brooklyn menemukan sesuatu yang menarik dan menakjubkan. Bahwasannya dalam ajaran agama Islam, Tuhan itu satu, tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Selanjutnya, hukum-hukum yang ada di Islam juga tertulis di kitab agama sebelumnya dari Brooklyn. Namun umat Islam benar-benar mematuhinya, sementara di agamanya yang dulu tidak benar-benar menjalankannya.
Kemudian pada tahun selanjutnya, bertepatan dengan usianya yang menginjak 26 tahun, Brooklyn memutuskan membaca dua kalimat syahadat. Ia pun resmi menjadi seorang mualaf.
Sekarang Brooklyn pun ingin mengatakan kepada seluruh dunia, melalui akun sosial medianya, bahwa Islam itu adalah ajaran yang benar. Kemudian yang paling penting Tuhan hanya satu, dan tidak ada trinitas.
"Saya tahu bahwa Tuhan itu esa. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Ridak ada yang serupa dengan-Nya," tuturnya.
Brooklyn pun membacakan Surah Al Ikhlas yang menjelaskan tentang Tuhan itu satu, yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallahu ahad
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allahus-samad
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yulad
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahu kufuwan ahad
Artinya:
1. "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'."
2. "Allah tempat meminta segala sesuatu."
3. "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
4. "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta