Acara serupa juga digelar di Delhi. Sentimen anti-Muslim telah meningkat di India yang mayoritas Hindu di bawah PM Modi, seorang nasionalis Hindu. Tetapi, kata para pakar, seruan kekerasan baru-baru ini mengejutkan ekstremitas mereka, melampaui pidato kebencian karena menyerukan pembersihan etnis. Menurut petisi yang diajukan ke Mahkamah Agung, pidato para pemimpin nasionalis di Haridwar sama dengan seruan terbuka untuk pembunuhan seluruh komunitas.
"Pidato-pidato tersebut menimbulkan ancaman besar tidak hanya bagi persatuan dan integritas negara kita tetapi juga membahayakan kehidupan jutaan warga Muslim,” bunyi petisi tersebut. Beberapa pemimpin Hindu telah ditangkap.
Namun, pemerintah maupun PM Modi belum berkomentar. Diamnya PM Modi, kata para kritikus, dapat ditafsirkan oleh kubu nasionalis Hindu sebagai dukungan diam-diam.
“Untuk memberikan pidato menentang kami dan mengatakan Anda ingin mengusir seluruh penduduk berdasarkan agama mereka, saya tidak mengerti bagaimana mereka bisa mengabaikan ini,” kata Maulana Mahmood Madani, presiden Jamiat Ulama-e-Hind, yang menjelaskan dirinya sebagai organisasi Muslim terbesar di India.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta