Melalui Lembah Arabah sejauh sekitar 100 km antara Pegunungan Negev dan Dataran Tinggi Yordania dan membelok ke Barat sebelum cekungan Laut Mati dan Laut Mati yang berada 430,5 meter (1.412 kaki) di bawah permukaan laut, dan melewati lembah di Pegunungan Negev, lalu mengarah ke Utara lagi untuk mengelilingi Jalur Gaza dan terhubung dengan Laut Mediterania.
Nah, disinilah kabar upaya Israel merebut Jalur Gaza dikaitkan dengan rencana rezim Zionis membangun Kanal Ben Gurion.
Daripada terusan itu dibangun memutari Jalur Gaza yang akan lebih panjang, maka kanal itu bisa lebih pendek jika melintasi wilayah yang dikuasai Hamas.
Artinya, Israel harus merebut Jalur Gaza dari Hamas untuk memastikan jalur terusan itu memiliki jarak yang lebih pendek dari rencana awal, dan kapal-kapal tak perlu mengitari wilayah Gaza.
Tak hanya itu, pada bulan Juli 1963, Departemen Energi Amerika Serikat dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore membuat dokumen rahasia yang menguraikan rencana untuk menggunakan 520 ledakan nuklir yang terkubur untuk membantu proses penggalian melalui perbukitan di Gurun Negev. Dokumen tersebut dideklasifikasi pada tahun 1993.
Yang patut diketahui, Terusan Suez mencetak rekor baru dengan pendapatan tahunan sebesar USD9,4 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pencapaian ini tentu membuat iri Israel dan negara-negara Barat yang ingin meraih kekayaan sebesar itu.
Karena itulah, ambisi Israel membangun Kanal Ben Gurion semakin kuat, meski harus berperang untuk merebut Jalur Gaza dan membunuh lebih dari 10.000 rakyat Palestina hingga saat ini dalam perang terbaru.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta