“PLTS Terapung Cirata menjadi etalase kerja sama global mewujudkan penurunan emisi dalam percepatan transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060," katanya dalam keterangan resmi yang diterima.
Dengan kapasitas yang masif, PLTS Terapung Cirata pastinya dapat membantu masyarakat mendapatkan pasokan listrik yang lebih hijau. Bukan hanya itu, PLTS Terapung Cirata juga dapat memberikan kontribusi penambahan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebagai wujud komitmen dan kepedulian negara kepada lingkungan yang keberlanjutan.
PLTS Terapung Cirata terdiri dari 13 pulau/ arrays yang memiliki lebih dari 340 ribu panel surya dan dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah. Dalam pembangunannya, proyek ini juga melibatkan ribuan tenaga kerja dan UMKM lokal.
Selain itu, tarif PLTS Terapung Cirata sangat kompetitif dan akan meningkatkan kemandirian melalui pemanfaatan energi dari sumber daya alam lokal. Bahkan, proyek ini akan membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan energi hijau baik melalui Renewable Energy Certificate (REC) PLN maupun perdagangan karbon.
“Kita punya misi bersama untuk menyelamatkan bumi, tetapi di sisi lain juga tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan masyarakat,” pungkas Darmawan.
Editor : Arbi Anugrah