PURWOKERTO, iNews.id - Air ternyata tak melulu mengalir dari atas ke bawah, namun bisa mengalir sebaliknya. Why not? Fakta ini dapat dilihat dari karya Walking Water, nama proyek sains yang ditampilkan oleh Caroline dan Joycellin siswi kelas 4, Kyra dan Flo siswi kelas 5, Reyna dan Chloe siswa kelas 6, dalam tiga kelompok berbeda dari Sekolah Internasional 3 Bahasa Putera Harapan atau dikenal Puhua School.
Mereka membuktikan bahwa teori kapilaritas dapat membuat air mengalir dari bawah ke atas. Dalam kehidupan sehari-hari, pori-pori kecil yang dapat dilalui zat cair akibat adanya gaya adhesi atau kohesi dapat kita lihat dalam proses kapilaritas pada pembuluh kayu yang dapat membuat air dari dalam tanah bisa menyebar ke seluruh bagian tumbuhan hingga daun.
Ada lagi eksperimen “How to make ice cream without a freezer” yang dibuat oleh Christian dan Febe dari kelas 4, juga Salma dan Nadia dari kelas 6. Menggunakan bahan-bahan cair yang mudah ditemukan, misalnya susu dan jus jeruk, kedua kelompok ini membuat es krim dengan bantuan garam dan es batu dengan cara digoyang atau kocok.
Cara ini sering terlihat pada penjual es goyang atau es lilin. Saat memaparkan karya uji coba mereka, ternyata garam yang dibubuhkan dalam es batu dapat menurunkan titik bekunya dengan cepat sehingga membentuk kristal es.
Tak cukup sampai di sana, Emily dan Nirel dari kelas 5 dan Tata dan Kayla siswi kelas 6 SD berhasil melakukan eksperimen bertajuk Gummy Bear Experiment. Melalui percobaan permen jeli yang mengandung gelatin sebagai membran semipermeabel ternyata permen jeli ketika direndam air gula, perlahan menjadi membesar. Berbeda Jika rendamannya adalah air garam, justru akan mengecil. Yang tak kalah menarik, teori gravitasi dalam percobaan yang dilakukan kelompok Michi dan Radhit kelas 5, dan Eva serta Jevelyn dalam kelompok lainnya dari kelas 6.
Editor : EldeJoyosemito