get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Artis Tionghoa Pernah Merayakan Imlek, Kini Mantap Jadi Mualaf

Kisah Gadis Cantik Eropa Jadi Mualaf, Tegaskan Islam Sangat Memuliakan Wanita

Kamis, 03 Februari 2022 | 21:55 WIB
header img
Kisah mualaf cantik Eropa ungkap Islam sangat memuliakan wanita. (Foto: YouTube Barat Bersyahadat)

JAKARTA, iNews.id - Seorang mualaf cantik asal Eropa ini berargumen serta menjelaskan tentang kedudukan wanita dalam Islam. Hal tersebut membuat publik takjub dengan pemahaman agama Islam-nya yang terbilang luas.

"Jika pemirsa anggap aku tertindas karena berhijab, pemirsa dicuci otak oleh media Barat, dan ini alasannya," ucap mualaf cantik itu, seperti dikutip dari kanal YouTube Barat Bersyahadat.

Secara lantang, bule cantik yang mualaf sejak usia 17 tahun ini membenarkan stigma bahwa Islam adalah agama yang radikal. Namun dengan lugas, ia lantas memberikan argumentasi yang sangat cerdas.

"Benar, Islam adalah agama radikal, dalam artian Islam memberikan hak-hak, kesetaraan serta kemuliaan kepada kaum wanita pada saat di mana wanita dianggap sebagai harta benda," tegasnya.

Ia lantas memberikan penjabaran bahwasanya peradaban masyarakat kuno sebelum Islam-lah yang justru menindas dan tidak memuliakan wanita.

"Tahun 610 Masehi, masyarakat saat itu bahkan memperdebatkan apakah wanita itu manusia. Orang mengubur bayi perempuan hidup-hidup dan menjadikan wanita sebagai objek seksual," tuturnya.

"Sampai akhirnya Alquran turun dan Subhanallah ini kitab suci yang revolusioner. Allah berfirman bahwasanya pria dan wanita diciptakan dari satu jiwa yang tunggal. Secara spiritual pria dan wanita itu setara, dan Islam meninggikan status wanita," bebernya.

Bule mualaf ini mampu menyebutkan sejumlah fakta betapa agama Islam benar-benar memuliakan wanita, mulai dari ungkapan "surga di telapak kaki ibu" hingga bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan para khalifah dalam kepemimpinannya meletakkan para wanita di sektor-sektor penting pemerintahan.

"Status wanita di Semenanjung Arab berubah dan dunia Barat membutuhkan 1.300 tahun untuk mengejar ketertinggalannya," tukasnya.

Wallahu a'lam bishawab.

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut