PANGKALAN BUN, iNews.id - Video pasangan suami istri tanpa busana melakukan tindakan mesum di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi viral di media sosial pada Rabu (10/1/2024).
Diduga kedua individu tersebut mengalami depresi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, istri dalam pasangan tersebut sedang dalam kondisi hamil. Kejadian tersebut terjadi di depan Warung Jelawat, Kampung Baru, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun.
Warga yang berada di sekitar lokasi segera melaporkan insiden tersebut kepada Polres Kotawaringin Barat. Unit Binmas Polres segera merespons dan membawa pasangan tersebut ke Dinas Sosial untuk proses identifikasi.
Pasangan ini ternyata berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, yang awalnya datang ke Kalimantan Tengah untuk mencari pekerjaan, namun akhirnya terlantar.
Warga di sekitar lokasi, Isur, mengkonfirmasi bahwa pasangan tersebut ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan memastikan bahwa keduanya bukan merupakan warga Pangkalan Bun.
"Polisi sudah mengamankan mereka. Kejadian tersebut membuat heboh warga sekitar," ujar Isur pada Rabu (10/1/2023).
Kepala Rehabilitasi Sosial Dinsos Kotawaringin Barat, Aldrin, mengungkapkan bahwa pasangan tersebut telah menerima pelayanan dengan baik. Hasil interogasi singkat menunjukkan bahwa keduanya mengalami depresi.
"Apa yang dialami oleh pasangan ini, jika disebut sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), itu melibatkan proses yang lebih panjang. Oleh karena itu, kami menyebutnya sebagai depresi yang memerlukan penanganan khusus dari dokter kejiwaan," ungkap Aldrin.
Suami dalam pasangan ini diketahui mengikuti keinginan istrinya karena merasa terancam oleh kondisi kehamilan istrinya. Suami hanya mengalami stres ringan, sementara usia kehamilan istrinya masih belum diketahui.
"Mereka awalnya datang ke Pangkalan Bun untuk mencari pekerjaan. Kami kurang mengetahui bagaimana mereka tiba-tiba menjadi viral karena aksi tanpa busana di perkotaan," tambahnya.
Saat ini, pasangan tersebut berada di bawah asuhan keluarga yang bertanggung jawab dan menunggu jadwal kapal untuk pemulangan ke daerah asal mereka.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta