BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Para pemudik yang memasuki wilayah Kabupaten Banyumas jelang Idul Fitri 1445 hijriah tampak ramai lancar. Pemudik didominasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Berdasarkan pantauan, Senin (8/4/2024) kendaraan yang melintas di sepanjang jalur Ajibarang-Wangon tampak ramai, begitu pula kendaraan dari arah Wangon menuju Sampang didominasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Jalur selatan ini merupakan pertemuan antara jalur tengah Cirebon-Banyumas dan lintas selatan Bandung-Banyumas.
Sementara di titik antara Sampang hingga simpang empat Buntu Kemranjen kendaraan sempat mengalami kepadatan di perlintasan kereta api Randegan. Meski demikian, arus kendaraan tampak ramai lancar dan tidak ada kemacetan yang berarti.
Termasuk di Jatilawang dan Randegan yang banyak pedagang yang menjual es dawet ayu, hanya segelintir pemudik yang berusaha istirahat dan melepas lelah sebelum memulai perjalanannya kembali menuju kampung halaman. Berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana di titik tersebut kerap dipadati pemudik yang ingin beristirahat.
Salah satunya adalah Wahyono (49), pemudik asal Jakarta yang hendak menuju ke kampung halamannya di Kebumen. Ia mengaku jika dirinya memulai perjalanannya sendi pada Minggu (7/4) sekitar pukul 23.00 WIB dan baru tiba di Banyumas pada Senin (8/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.
"Iya mudik pakai motor sendiri, karena keluarga sudah duluan naik bus. Berangkat tadi malam pukul 23.00 WIB, memang jalan santai dan sudah empat kali berhenti," kata Wahyono.
Menurut dia, selama perjalanan mudik ini, tidak ada kendala berarti di perjalanan. Ia hanya menemui sejumlah kepadatan di daerah Karawang, Songgom dan Prupuk.
"Di Karawang, Songgom, dan Prupuk itu padat merayap. Lali ada yang macet panjang karena pasar, selebihnya lancar," ujarnya.
Saat disinggung kenapa dirinya tidak menggunakan fasilitas motor gratis agar mudik lebih aman. Wahono mengatakan jika dirinya masih bingung dan takut kendaraannya akan habis di waktu pengiriman. Meski demikian, tahun depan ia akan mencoba untuk menggunakan fasilitas motor gratis yang diberikan pemerintah untuk mengurangi angka kecelakaan saat mudik lebaran.
"Alasan bawa kendaraan, di kampung perlu untuk silaturahmi. Kemarin teman saya ada (pakai Motis), kayaknya waktunya bisa kemakan di pengirimannya, sering memang di himbau seperti itu (menggunakan motis)," ucapnya.
Untuk meramaikan arus mudik, ia pun meletakkan kertas bertuliskan "OTW Pelan Tapi Pasti, Kangen Masakan Biyunge" di belakang motornya. "Biar rame aja (buat tulisan begini) sering liat di TikTok, jadi buat seperti ini," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah