3. Peserta dari Berbagai Kalangan
Peserta pagelaran ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar sekolah berbagai tingkat di Banyumas, mahasiswa, serta peserta dari wilayah Banyumas Raya seperti Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Wonosobo, hingga luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Mereka berasal dari berbagai usia, mulai dari 9 tahun hingga 60 tahun.
Ada 10 ribu penari yang ikut serta. (Foto: iNewsPurwokerto)
4. Keterlibatan Seluruh Lapisan Masyarakat
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, mengaku bersyukur karena penyelenggaraan "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" dapat berjalan sukses dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, aparatur sipil negara, TNI/Polri, dan anggota berbagai organisasi. "Mudah-mudahan event-event selanjutnya dapat diselenggarakan dengan pola dan kualitas yang sama. Alhamdulillah hari ini berjalan dengan baik, insyaallah ke depan lebih baik," katanya.
5. Regenerasi Seni Budaya Lengger
Pergelaran ini juga bertujuan untuk meregenerasi seni budaya lengger kepada generasi muda Banyumas. Menurut Hanung, jika tidak ada regenerasi, seni lengger akan hilang karena tergerus oleh budaya lainnya. Oleh karena itu, seni lengger direncanakan akan masuk sebagai muatan lokal dalam kurikulum pendidikan.
"Target ke depan bukan hanya festival dan event-event seperti yang sekarang ini diselenggarakan, tetapi kita harapkan ada destinasi yang sifatnya permanen yang kelasnya bukan hanya regional, tetapi nasional," ujar Hanung.
Hanung juga menyatakan telah melobi beberapa tempat dengan harapan ada investor yang bersedia datang ke Banyumas untuk menyiapkan destinasi wisata seperti Taman Safari.
6. Keterlibatan Maestro dan Ribuan Peserta
Penciptaan rekor MURI yang digelar pada Sabtu sore juga menghadirkan maestro tari kreasi baru Didik Nini Thowok dan maestro Lengger Banyumasan, Riyanto.
Selain melibatkan ribuan masyarakat umum, ASN, TNI/Polri, mahasiswa, serta anggota berbagai organisasi, kegiatan tersebut juga melibatkan 4.785 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Editor : EldeJoyosemito