get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Tangkap Karyawan Swasta Diduga Terlibat Peredaran Sabu

Tesla telah PHK 121 Ribu Karyawan, Ada Apa dengan Elon Musk? 

Selasa, 25 Juni 2024 | 09:02 WIB
header img
Produsen mobil listrik, Tesla Inc, telah melakukan perampingan besar-besaran sejak tahun 2023 dengan memangkas jumlah karyawan di seluruh dunia lebih dari 121 ribu. (Foto: Reuters/iNews.id)

TEXAS, iNewsPurwokerto.id - Produsen mobil listrik, Tesla Inc, telah melakukan perampingan besar-besaran sejak tahun 2023 dengan memangkas jumlah karyawan di seluruh dunia lebih dari 121.000 orang, termasuk pekerja sementara.

Berdasarkan catatan internal Tesla, setidaknya Tesla telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 14 persen karyawannya sepanjang tahun ini.

Mengutip CNBC International, angka tersebut diketahui berdasarkan dari daftar distribusi email Tesla kepada semua orang pada 17 Juni. CEO Tesla Elon Musk diketahui telah mengirim email kepada 'semua orang' pada hari itu.

“Selama beberapa minggu ke depan, Tesla akan melakukan tinjauan komprehensif untuk memberikan hibah opsi saham kepada karyawan dengan kinerja yang luar biasa,” tulis pesan email tersebut dikutip, Selasa (25/6/2024).

Musk menambahkan, terdapat hibah opsi yang juga akan diberikan kepada siapa pun yang melakukan sesuatu yang luar biasa bagi perusahaan. Perusahaan berencana menerapkan kembali hibah opsi setelah sebelumnya menghentikan pemberian penghargaan ekuitas berbasis kinerja.

Pengumuman PHK Tesla diumumkan pada bulan April, ketika Musk mengirimkan email kepada seluruh perusahaan yang memberi tahu karyawan bahwa produsen mobil akan memangkas lebih dari 10 persen pekerjanya. PHK pada saat itu telah berlangsung.

Bloomberg melaporkan bahwa Musk menargetkan pengurangan karyawan sebesar 20 persen dan miliarder tersebut mengindikasikan bahwa jumlahnya bisa lebih besar lagi.

Pada laporan pendapatan kuartal pertama perusahaan pada bulan April, Musk mengatakan bahwa Tesla telah mencapai tingkat inefisiensi 25-30 persen setelah 'periode kemakmuran panjang' yang dimulai pada 2019.

“Kami telah melakukan beberapa koreksi. Tetapi sekarang saatnya untuk mengatur ulang perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya," ucap Musk.

Dalam pengajuan untuk kuartal keempat, Tesla menyampaikan bahwa jumlah karyawannya di seluruh dunia pada akhir Desember mencapai 140.473 orang. Dengan daftar email 'semua orang' sebanyak 121.000 orang, menunjukkan Tesla telah memangkas jumlah karyawan sebanyak 14 persen sejak akhir tahun 2023.

Pengurangan jumlah karyawan yang dilakukan Musk dinilai terlalu berlebihan. Salah satunya saat Tesla membongkar tim Supercharging-nya yang terdiri dari ratusan karyawan, termasuk pemimpinnya, Rebecca Tinucci. Perusahaan kemudian mempekerjakan kembali beberapa orang tersebut, menurut postingan di LinkedIn.

Pemangkasan yang lebih banyak juga bertepatan dengan penurunan penjualan Tesla karena perusahaan tersebut memperhitungkan barisan kendaraan listrik yang menua dan meningkatnya persaingan di China serta kemerosotan merek. Pada kuartal I 2024, Tesla melaporkan penurunan pendapatan tahunan sebesar 9 persen, penurunan terbesar sejak 2012.

Di seluruh industri otomotif, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik melambat tahun ini setelah dua tahun mengalami ekspansi pesat. Penurunan ini signifikan bagi Tesla, yang Model Y-nya menjadi mobil terlaris di seluruh dunia pada tahun 2023.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut