PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto mengajak Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) khususnya kepada para guru sekolah Muhammadiyah untuk ikut jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek). Di Banyumas, dari 86 sekolah di lingkungan Muhammadiyah baik SLTA, SMP/MTs dan SD/MI baru sekitar 31 sekolah yang ikut serta jamsostek.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) PDM Banyumas Asep Saeful Anwar mengatakan bahwa dalam aturan Dikdasmen Muhammadiyah, ada salah satu pasal yang menyebutkan bahwa hal guru di Muhammadiyah adalah ada jaminan keselamatan kerja dan kesehatan.
"Dalam Peraturan Dikdasmen No 5 tahun 2024, diatur mengenai kewajiban dan hak guru. Salah satu haknya adalah mendapatkan jaminan keselamatan kerja dan kesehatan,"jelas Asep di sela-sela Rakor Kepala Sekolah Muhammadiyah Banyumas pada Jumat (9/8/2024) petang.
Menurut Asep, pihaknya telah membukakan pintu, biar nantinya BPJS Ketenagakerjaan langsung bekerja sama dengan masing-masing sekolah. "Apalagi, dari 86 sekolah yang ada, sudah ada 31 sekolah yang ikut BPJS Kesehatan. Namun, kepesertaannya baru dua sampai tiga paket, belum seluruhnya,"katanya.
Asep menambahkan pihaknya sengaja mengundang BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan sosialisasi mengenai jamsostek. "Dalam pertemuan itu, banyak yang tertarik. Bahkan ada yang testimoni mengenai santunan guru yang meninggal karena sakit. Ada santunan bagi ahli waris senilai Rp42 juta. Selain itu, dua anaknya mendapatkan santunan beasiswa pendidikan sampai lulus kuliah. Totalnya mencapai Rp192 juta,"paparnya.
Editor : EldeJoyosemito