Terlibat Tawuran Antarkelompok, 4 Orang Ditetapkan Tersangka, 2 Diantaranya di Bawah Umur

"Tawuran tidak dipicu masalah tertentu namun akibat saling tantang-menantang di media sosial. Kelompok ini tidak mewakili daerah, namun masing-masing kelompok tersebut berisi orang dari wilayah Kabupaten Banyumas dan PurbaIingga," jelasnya.
Dari hasil penangkapan tersebut, pihaknya mengamankan barang bukti satu buah celurit kecil, satu buah celurit besar dan satu buah senjata jenis corbek. Pihaknya juga mengamankan barang bukti lain seperti handphone dan sepeda motor yang digunakan sebagai sarana.
Sebelumnya, kelompok-kelompok ini sebenarnya akan melakukan tawuran di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Akan tetapi karena salah satu kelompok tidak datang, lantas aksi tawuran kemudian berpindah tempat.
Titik pertama yang mereka tuju adalah Patung Knalpot Purbalingga, namun karena sepi, mereka kemudian pindah lagi dan bertemu dengan kelompok lain di Taman Usman Janatin hingga ke Jalan MT Haryono.
"Kepada yang lainnya yang terlibat dalam tawuran dan sempat diamankan kita kembalikan kepada orang tuanya, melibatkan pihak sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk dilakukan pembinaan," ucapnya.
Rosyid mengatakan jika para tersangka dikenakan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Diancam hukuman penjara setinggi-tingginya 10 tahun.
Rosyid menambahkan, aksi tawuran ini menjadi keprihatinan bersama. Sebab, sebagian besar dari para pelaku tawuran antarkelompok ini adalah anak-anak yang masih di bawah umur.
"Ke depan akan dilakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan TNI untuk membahas metode pencegahan. Supaya anak-anak tidak terlibat kelompok-kelompok seperti ini maupun tindakan negatif lainnya," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah