PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas menggelar pelatihan pertolongan pertama untuk para wartawan anggota PWI Kabupaten Banyumas dan IJTI Koordinator Daerah Banyumas Raya.
Pelatihan berlangsung di Aula Klinik Utama Adyaksa PMI Kabupaten Banyumas, Purwokerto, pada hari Rabu. Dalam sesi ini, para jurnalis dilatih tentang cara memberikan pertolongan pertama kepada rekan kerja, keluarga, atau masyarakat yang mengalami pingsan atau kecelakaan.
Wakil Ketua II PMI Kabupaten Banyumas dr Tangguh Budi Prasetyo menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program tahunan PMI, dengan tujuan menyebarkan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar (BHD) kepada para jurnalis agar dapat digunakan saat berada di lapangan.
"Pelatihan ini ditujukan bagi jurnalis, agar saat mereka menemui situasi darurat, seperti kecelakaan atau orang yang pingsan, mereka dapat memberikan BHD dengan baik," jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa jurnalis juga diajarkan cara mengevakuasi korban dengan benar sesuai langkah-langkah pertolongan pertama. Langkah utama adalah memastikan bahwa pemberi pertolongan maupun korban berada dalam posisi yang aman.
"Pastikan kondisi aman sebelum membantu, baik bagi diri sendiri maupun pasien yang akan ditolong," jelasnya.
Setelah memastikan keamanan, jika korban menunjukkan respons, bantu dengan menidurkannya dalam posisi terlentang. Namun, jika tidak ada respons, periksa apakah pasien masih bernapas. Jika napas masih ada, mintalah bantuan dengan melambaikan tangan kepada orang sekitar.
"Setidaknya teman-teman jurnalis jadi tahu langkah dasar, sehingga ketika ada korban, mereka tidak hanya melihat atau memotret, tapi bisa memberikan bantuan minimal," kata Tangguh.
Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas, Imam Ambarwoto, menyambut baik inisiatif PMI Banyumas dalam mengadakan pelatihan ini.
Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi jurnalis, khususnya saat menghadapi situasi darurat di lapangan.
Ketua IJTI Korda Banyumas Raya, Saladin Ayyubi, berharap pelatihan ini membuat para jurnalis lebih sigap dalam memberikan pertolongan pertama ketika menghadapi kejadian yang melibatkan korban.
"Setidaknya kita bisa memberikan pertolongan pertama kepada korban, atau bahkan pada diri sendiri," ujarnya.
Editor : Elde Joyosemito