KIEV, iNews.id - Ukraina memperingatkan kepada Eropa untuk siap menghadapi risiko kebocoran radiasi. Penyebabnya, militer Rusia dilaporkan memutuskan aliran listrik ke pembangkit nuklir Chernobyl.
Media Inggris The Sun melaporkan, pembangkit listrik yang direbut oleh tentara Vladimir Putin bulan lalu terputus dari listrik setelah tentara Rusia diduga memutuskan jalur yang menghubungkannya ke jaringan nasional Ukraina kemarin.
Energi terus menerus diperlukan untuk mendinginkan batang bahan bakar nuklir di pembangkit yang pernah menjadi lokasi bencana nuklir terburuk tahun 1986.
Menurut beberapa pejabat, genset darurat yang ada hanya mampu memasok listrik untuk sementara waktu sebelum kehabisan solar dalam waktu 48 jam.
“Setelah kehabisan solar, sistem pendingin di fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan macet dan dapat mengakibatkan kebocoran radiasi,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Sementara itu, Penjabat Presiden Energoatom Petro Kotin mengatakan cuaca dingin di Ukraina dapat membantu menjaga agar limbah nuklir di pembangkit tetap stabil.
"Sekarang, itu semua tergantung pada suhu di sekitarnya. Saat ini suhunya cukup dingin dan dalam kondisi seperti itu, proses pendinginan bisa berlangsung selama kurang lebih tujuh hari tanpa efek yang serius,” ujarnya.
Perusahaan nuklir milik Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa jika pemadaman listrik menyebabkan kebocoran radiasi, awan radioaktif kemungkinan besar akan disebarkan oleh angin ke wilayah di Ukraina termasuk Belarus, Rusia dan Eropa.
Ada sekitar 20.000 instalasi BBM bekas yang tidak bisa didinginkan jika terjadi pemadaman listrik.
Tanpa listrik, para ahli khawatir sistem ventilasi pabrik juga akan berhenti bekerja, yang selanjutnya membuat personel Chernobyl terpapar radiasi dosis berbahaya.
Akibatnya, Kuleba menyerukan gencatan senjata segera oleh Rusia untuk memungkinkan tim insinyur memasuki pabrik Chernobyl untuk memulihkan saluran listrik utama.
Sementara itu, pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional, mengatakan Rusia telah melanggar pilar keamanan utama dalam memastikan pasokan listrik tidak terputus.
Namun, badan tersebut menambahkan sejauh ini, belum ada dampak kritis terhadap keselamatan, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang kebocoran radiasi.
“Beban panas kolam penyimpanan bahan bakar bekas dan volume air pendingin yang terkandung di dalam kolam cukup untuk mempertahankan pembuangan panas yang efektif tanpa memerlukan pasokan listrik,” katanya.
Pihak berwenang Ukraina mengklaim bahwa staf di pabrik Chernobyl disandera dan ditawan di pabrik dalam kondisi kritis setelah pasukan Rusia mengambil alih fasilitas itu bulan lalu. Mereka dikatakan telah dipaksa bekerja 13 hari tanpa henti, yang menambah kekhawatiran atas masalah keamanan.
Editor : EldeJoyosemito