Logo Network
Network

Pemkab Kebumen Gandeng KKP Bangun Shrimp Estate Pertama di Indonesia

Elde Joyosemito
.
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 07:15 WIB
Pemkab Kebumen Gandeng KKP Bangun Shrimp Estate Pertama di Indonesia
Penandatanganan kerja sama antara Pemkab Kebumen dengan KKP. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, iNews.id- Kabar gembira untuk masyarakat Kebumen, karena tidak lama lagi, di Kota Beriman ini bakal dibangun dibangun kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate). Lokasinya berada di wilayah pesisir selatan, dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pengembangan tersebut telah diteken antara Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP, Tb Haeru Rahayu di Kantor KKP, Kamis (12/8/2021).

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut mengatakan, Kebumen bakal menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan industri perikanan modern berbasis shrimp estate. “Dengan adanya satu bentuk model ini (shrimp estate) ke depannya pembangunan kawasan budidaya udang dapat dikelola secara modern dan baik, lalu ada satu standar kualiatas seperti instalasi, kualitas air, kualitas kawasan pesisirnya, di depannya (lokasi shrimp estate) harus penuh dengan hutan mangrove juga agar tidak terjadi abrasi,” ujar Menteri Trenggono.

Lebih lanjut Menteri Trenggono mengatakan, langkah ini merupakan implementasi dari salah satu program prioritas KKP, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekspor didukung riset kelautan dan perikanan, yang sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada 2024.

"Saya meyakini jika model ini berhasil, maka dapat dikembangkan di wilayah lain menggunakan model yang sama dengan pengembangan potensi budidaya di masing-masing wilayah. Harus jadi inspirasi bahwa pembangunan bisa dihasilkan dari kolaborasi pemerintah pusat dan daerah seperti ini. Terlebih di pesisir nantinya kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat pesisir. "

Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, pembangunan shrimp estate menjadi tekad pemerintah daerah agar bisa segera terwujud. Sebab, Kebumen punya potensi kelauatan yang bisa dikembangkan secara modern untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Potensi kelautan di Kebumen harus bisa kita kembangkan secara maksimal, baik potensi wisatanya maupun potensi perikanannya. Shrimp estate ini menjadi komitmen kami untuk memaksimalkan potensi itu sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyatakat," ujar Bupati.

Dibangun di atas lahan 100 hektar di kawasan kecamatan Klirong, Shrimp estate bakal menjadi kawasan industri perikanan yang bisa menyerap ribuan tenaga kerja yang diambil dari putra daerah. Masyarakat juga akan dilibatkan dalam proses pembangunan itu. "Shrimp estate ini kita harapkan bisa menyerap ribuan tenaga kerja  lokal. Jadi kita ingin menciptakan lapangan kerja di tanah kelahiran sendiri, sehingga warga Kebumen tidak lagi harus merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan," jelasnya.

Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, shrimp estate juga dapat menaikan PAD. Konsep ini bakal terus dikembangkan dan dipadukan dengan wisata bahari Kaliratu yang baru saja diresmikan perubahan namannya dari sebelumnya bernama Kalibuntu, oleh Bupati Kebumen, Selasa (10/8). "Harapannya melalui kerja sama ini, Kabupaten Kebumen menjadi pelopor budidaya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi, karena adanya campur tangan teknologi dan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannya," tandas Bupati. S

hrimp estate sendiri merupakan skema budidaya udang berskala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan. Proses produksinya pun didukung oleh teknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan yang sesuai dengan konsep budidaya terintegrasi. Konsep tersebut, yakni dengan pendekatan konsep hulu-hilir, korporasi perikanan budidaya berbasis kawasan dan zero waste, hilirisasi produk perikanan budidaya, akuakultur modern 4.0, serta pengelolaan kawasan budidaya tambak udang secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh unsur, baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan pihak swasta.

Setelah adanya penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan shrimp estate di Kebumen ini, ground breaking rencananya dilakukan pada Desember 2021. Sebagai informasi, Indonesia selama kurun waktu 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia sebesar 6,9%. Indonesia pada tahun 2019 berada di urutan kelima eksportir udang dunia dan di tahun 2020 total volume udang Indonesia di pasar dunia sebesar 7,15%.

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Bagikan Artikel Ini