Manfaat Habbatussauda Terhadap Hemoroid dan Anti Radang

Oleh: dr. Muhammad Yamsun, Sp.B(K)Onk
PERADANGAN (inflamasi) merupakan sebuah mekanisme respons perlindungan tubuh yang terjadi saat sel terluka, apa pun penyebab cederanya, yang bertujuan untuk memulai proses penyembuhan. Respons peradangan memiliki tiga tujuan, yaitu menetralkan dan menghancurkan agen penyerang dan berbahaya, membatasi penyebaran agen berbahaya ke jaringan lain, dan mempersiapkan jaringan yang rusak untuk diperbaiki.
Peradangan memiliki lima tanda utama, yaitu kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor), panas (calor), nyeri (dolor), dan hilangnya fungsi (functio laesa). Akhiran -itis umumnya digunakan untuk menggambarkan kondisi yang berhubungan dengan peradangan. Misalnya, apendisitis, tendonitis, dan nefritis masing-masing merujuk pada peradangan pada usus buntu, tendon, dan ginjal.
Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien, adalah pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri vena di saluran anus yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Secara epidemiologi diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi hemoroid di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Meskipun wasir tidak berakibat fatal, ketidaknyamanan fisik dan mental yang terkait dengan gejala-gejala tersebut dapat secara serius mempengaruhi kualitas hidup orang yang terinfeksi.
Hemoroid dibagi menjadi dua, yaitu hemoroid eksterna dan hemoroid interna. Hemoroid eksterna adalah adanya pelebaran vena subkutan (varises) pada pleksus hemoroidalis inferior di bawah linea dentate dan tertutup oleh kulit. Sedangkan hemoroid interna adalah pembengkakan vena pada pleksus hemoroidalis superior di atas linea dentate dan tertutup oleh mukosa. Tipe hemoroid ini memiliki empat derajat. Derajat I jika terdapat varises namun belum ditemukan adanya benjolan defekasi. Derajat II jika terdapat perdarahan dan prolapse jaringan di luar anus saat mengejan selama defekasi tetapi hal ini dapat kembali secara spontan. Derajat III serupa dengan derajat II namun prolapse tidak dapat kembali secara spontan sehingga harus didorong secara manual. Derajat IV apabila prolaps tidak dapat direduksi atau inkarserasi, sehingga timbul benjolan yang dapat terjepit diluar anus dan pada derajat ini dapat disertai dengan adanya iritasi, inflamasi, udem dan ulserasi.
Terdapat berbagai macam faktor penyebab dari hemoroid. Penyebab-penyebab tersebut yaitu konstipasi, mengejan terlalu lama, kehamilan dan obesitas. Feses yang keras dan peningkatan tekanan intra abdominal dapat menyebabkan obstruksi venous return dan menyebabkan pembengkakan pada pleksus hemoroid. Pada kehamilan, dapat menyebabkan kongesti dari bantalan anus dan hemoroid simtomatik, namun hal ini akan kembali seperti normal secara spontan setelah melahirkan. Pada saat mengejan terlalu lama saat buang air besar, dapat memicu perkembangan dari gejala hemoroid seperti keluarnya darah atau munculnya benjolan saat buang air besar. Diet serat yang rendah, makanan pedas dan alkohol juga telah dibuktikan dapat menyebabkan terjadinya hemoroid.
Editor : Arbi Anugrah