Ramadhan, Momentum Peningkatan Spiritual Individu

Meski semangat mengejar pahala secara kuantitatif selama Ramadhan menjadi hal yang wajar, Riza menekankan pentingnya memahami pesan moral dan sosial di balik ibadah puasa.
“Puasa bukan sekadar tentang pahala, melainkan bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang saleh secara sosial. Puasa seharusnya tidak menciptakan arogansi dalam beragama. Mari jadikan puasa sebagai proses penempaan diri dan upaya kembali ke fitrah yang suci,” paparnya.
Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan, “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya.”
Oleh karena itu, Riza mengajak umat Islam untuk berpuasa dengan niat tulus memperbaiki diri, bukan untuk mencari pujian atau penghormatan dari sesama. Sebab, balasan puasa sepenuhnya berasal dari Allah Swt., bukan dari penilaian manusia.
Editor : EldeJoyosemito