“Wilayah Jawa Tengah juga terdiri dari berbagai unsur yang majemuk. Gangguan keamanan seperti radikalisme dan terorisme mungkin saja terjadi sehingga latihan tempur ini perlu dilakukan,”katanya dalam rilis yang diterima iNews Purwokerto.
Dia menambahkan, hal yang tidak kalah penting untuk antisipasi gangguan keamanan adalah deteksi dini melalui kegiatan intelijen. Koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat juga dibutuhkan untuk membangun kepedulian keamanan pada masyarakat.
“Lakukan deteksi dini dengan aktivitas intelijen. Koordinasi dengan untuk membangun kepedulian terhadap keamanan,”tambahnya.
Lebih lanjut, Pangdam menjelaskan bahwa era digital seperti sekarang mengubah pola dan gaya hidup masyarakat yang cenderung lebih memadati kawasan perkotaan. Sehingga sangat dimungkinkan terjadinya gangguan keamanan di wilayah perkotaan dan kesiapan tempur kota sangat dibutuhkan.
“Di era digital seperti sekarang masyarakat cenderung untuk memadati kota. Sehingga gangguan keamanan di wilayah kota sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Latihan akan dilaksanakan rutin untuk mematangkan kemampuan pasukan atau rider. “Selamat kepada Yonif 406/yang telah melaksanakan latihan tempur dengan lancar. Kegiatan ini akan dilakukan rutin untuk mematangkan kemampuan pasukan khusus atau rider,”katanya.
Kegiatan yang juga disiarkan langsung secara virtual itu juga dihadiri oleh jajaran perwira dari Pangdam IV Diponegoro, Danrem Wijaya Kusuma, Kodim di sekitar eks-karesidenan Banyumas dan Kapolres Purbalingga.
Editor : EldeJoyosemito