Manfaat Makan dengan Tangan Kanan, Sunah Nabi yang Memiliki Efek Kesehatan

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Makan dengan tangan kanan bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Selain bernilai ibadah, cara makan ini juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, terutama untuk sistem pencernaan.
Ustaz Ainul Yaqin menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu makan dengan tangan kanan dan menggunakan tiga jari saat menyantap makanan. Selain itu, beliau juga mengunyah dengan baik, tidak terburu-buru menelan, makan sambil duduk, serta berhenti sebelum kenyang.
"Setiap perbuatan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bisa dijadikan teladan. Termasuk bagaimana mengatur pola makan yang baik, serta menjadikan makan dengan tangan bagian dari sunah," kata Ustadz Ainul Yaqin beberapa waktu lalu.
Allah Subhanahu wa ta'ala juga mengingatkan dalam Al-Qur'an agar manusia tidak berlebihan dalam makan dan minum, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-A’raf ayat 31:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS Al A’raf: 31)
Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman bahwa setiap perbuatan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam merupakan teladan:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al Ahzab: 21)
Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam ayat lainnya:
فَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَڪُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَٱشۡڪُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ
Artinya: "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS An-Nahl: 114)
Seiring perkembangan zaman, penggunaan sendok dan alat makan lainnya lebih umum digunakan, terutama di perkotaan. Namun, menurut penelitian yang dikutip dari Times of India, makan dengan tangan ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh manusia, di antaranya:
Makan menggunakan tangan menciptakan hubungan lebih erat dengan makanan yang dikonsumsi. Ini juga merupakan tradisi lama yang masih dipertahankan di banyak budaya, termasuk cara Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang makan sambil duduk di tanah.
Menggunakan tangan saat makan cenderung memperlambat proses makan dibandingkan menggunakan sendok atau garpu. Dengan cara ini, seseorang akan lebih lama mengunyah dan lebih cepat merasa kenyang, sehingga terhindar dari makan berlebihan.
Gerakan jari dan tangan saat menyantap makanan memberikan efek seperti olahraga ringan yang membantu melancarkan peredaran darah. Aktivitas ini juga menjaga fleksibilitas sendi tangan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrisi Klinis menemukan bahwa orang yang makan lebih cepat dengan sendok lebih rentan terkena diabetes tipe-2. Sebaliknya, makan dengan tangan membantu memperlambat proses makan, yang berdampak positif pada keseimbangan gula darah.
Tangan manusia memiliki bakteri baik yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri berbahaya. Makan dengan tangan memungkinkan bakteri baik ini masuk ke dalam tubuh, membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Namun, agar tetap higienis, penting untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Makan dengan tangan bukan hanya sebatas tradisi atau sunah, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Selain membantu menjaga pencernaan, mengontrol porsi makan, dan meningkatkan sirkulasi darah, kebiasaan ini juga dapat mengurangi risiko diabetes. Dengan meneladani cara makan Rasulullah SAW, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara alami.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Arbi Anugrah