KISAH heroik Brimob di medan tempur menjadi bagian sejarah penting pasukan elite Polri ini.
Salah satu heroik Brimob yakni saat kontak senjata dengan Angkatan Laut (AL) Malaysia di Laut China Selatan. Kisahnya sebagai berikut:
Perwira pertama Aipda Amjiatak dan timnya Kompi D Yon 32 Pelopor Brimob diberangkatkan dengan misi penyusupan ke Semenanjung Malaya pada tahun 1965. Meski Resimen Pelopor Brimob spesialisasi pertempuran hutan bukan peperangan laut, namun prajurit tidak pernah memilih medan tempur.
Di mana pun mereka bertemu musuh, maka di situlah medan pertempuran digelar. Aksi heroik pasukan elite Brimob ini dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013.
Pukul 08.00 malam, pasukan Pelopor berangkat dari Kampung Kangka di Pulau Bintan dengan tujuan Kota Tinggi di Pantai Timur Malaysia dengan berkendara tiga perahu. Pasukan Pelopor dipersenjatai senapan andalan AR 15, pasukan Brimob dan sukarelawan membawa US Carabine dan Lee Enfield.
Pasukan Ranger dalam operasi militer menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
Tim ini juga dilengkapi pelontar granat antitank jenis F5 yang terpasang di bawah laras AR 15. Tepat pukul 04.00 pagi, pasukan bergerak dari kampung Kawal menuju pemberhentian pertama di Teluk Berakit. Mereka kemudian meneruskan perjalanan pada malam hari.
Ketika memasuki Laut China, tim mendengar deru kapal besar yang tengah mendekat. Agen Polisi Roebino mendengar perintah Aipda Amjiatak agar pasukan menyiapkan senjata dan bergerak memanfaatkan celah di kapal.
Amjiatak juga memberitahukan kepada anggota bahwa yang mereka hadapi adalah kapal patroli AL Malaysia. Ketegangan menyelimuti anggota tim yang segera mengokang senjata. Sekejap kemudian, lampu kapal patroli AL Malaysia menyoroti perahu yang membawa pasukan Pelopor.
Anggota langsung menembaki lampu sorot. Sebuah tembakan tepat mengenai anggota AL Malaysia dan sesaat kemudian terjadilah kontak senjata seru di tengah Laut China Selatan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta