get app
inews
Aa Text
Read Next : LB Moerdani Minta Brimob Berintegrasi dengan TNI AD, Jenderal Berkumis Tebal Ini Tegas Menolak

Kisah Heroik Brimob Kontak Tembak dengan AL Malaysia di Laut China Selatan

Senin, 21 Maret 2022 | 11:18 WIB
header img
Resimen Pelopor Brimob bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu bersama pasukan Marinir Alugoro I. Foto: Koleksi AKBP (Purn) St Satam/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, Januari 2013

Agen Polisi Roebino mendengar beberapa teriakan dan suara tubuh manusia yang tercebur ke laut. Rupanya, beberapa anggota Pelopor dan AL Malaysia tertembak. 

Aipda Amjiatak lalu memerintahkan anak buahnya menembakkan pelontar granat ke arah kapal musuh. Tembakan pertama meleset dan granat jatuh ke laut. Namun, tembakan kedua berakibat fatal bagi kapal patroli AL Malaysia karena tepat mengenai gudang amunisi sehingga kapal meledak.
Kapal AL Malaysia mengalami kerusakan berat dan mundur dari medan pertempuran.

Sembari mundur, AL Malaysia meminta bala bantuan. Tak butuh lama, dua kapal lainnya datang dan langsung memuntahkan meriam dari jarak jauh untuk menghajar perahu pasukan Pelopor. Pertempuran kedua ini tidak seimbang karena Pelopor yang bersenjatakan senapan ringan dan pelontar granat harus menghadapi fregat AL Malaysia yang dilengkapi meriam dan senapan mesin. 

Alih-alih menyerah, Amjiatak justru memerintahkan untuk bermanuver mendekati fregat. Dia berpikir masih ada harapan pasukan Pelopor selamat atau paling tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar bagi musuh jika melakukan peperangan jarak dekat. Tembakan senapan mesin kaliber 12,7 mm dari kapal musuh perahu pertama dan anggota Pelopor di kapal tersebut tersapu tembakan. Dua perahu lainnya masih memberikan perlawanan dengan tembakan yang sengit. 

Namun, segigih apapun perlawanan dari dua perahu pasukan Pelopor berakhir ketika dua tembakan meriam mengenai samping perahu. Perahu Aipda Amjiatak hancur terkena tembakan meriam dan perwira itu gugur di Laut China Selatan. Dalam pertempuran itu, hampir semua anggota gugur. 

Agen Polisi Roebino yang terlibat pertempuran di Laut China Selatan selamat dengan cara berpegangan pada kaleng biskuit. Dia yang terkena tembakan di kaki kirinya diselamatkan kapal AL Malaysia dan dirawat di rumah sakit militer Johor. Roebino kemudian ditawan di kantor polisi Johor. 

Di tempat ini, dia mendapat penyiksaan luar biasa karena dituduh komandan pasukan penyusup. “Awalnya tidak mengakui anggota militer Indonesia dan bersikukuh seorang sukarelawan. Namun, setelah bertemu banyak tawanan dari berbagai kesatuan barulah saya mengakui sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia dari Korps Brimob Resimen Pelopor,” ujar Roebino sebagaimana dituturkan pada buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, Januari 2013. Agen Polisi Roebino menjadi tawanan perang Angkatan Bersenjata Malaysia hingga tahun 1967. 

Dia dibebaskan dan dijemput rombongan Kolonel Ali Moertopo yang menjadi ketua tim perunding pembebasan tawanan Indonesia.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut