Resmikan Pusat Bahasa Mandarin, Wakil Menteri Dikdasmen Apresiasi Pendidikan Berbasis Kebhinekaan

“Atas nama Kementerian, saya menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Putera Harapan yang telah menghadirkan pendidikan yang inklusif, progresif, dan berorientasi global. Bahasa Mandarin yang diajarkan di sini bukan sekadar pelajaran, tetapi bentuk diplomasi budaya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Putera Harapan, Yudi Sutanto, menyatakan bahwa keberadaan pusat bahasa Mandarin di sekolahnya merupakan bagian dari upaya membangun kompetensi unggul bagi generasi muda Indonesia.
Ia menekankan bahwa standar kurikulum dan kemampuan berbahasa Mandarin di sekolah ini mendapat pengakuan langsung dari otoritas pendidikan di Republik Rakyat Tiongkok.
“Dengan kemampuan bahasa yang terstandardisasi, anak-anak Indonesia akan memiliki akses lebih luas ke pendidikan tinggi di Tiongkok, termasuk peluang mendapatkan beasiswa jenjang S1 hingga S3, serta memperbesar peluang kerja di dunia global,” terang Yudi.
Lebih lanjut, Yudi menambahkan bahwa Puhua School juga menanamkan nilai toleransi dan kebersamaan melalui berbagai kegiatan lintas budaya.
Dalam setiap perayaan hari besar, para siswa dikenalkan pada tradisi masyarakat Indonesia, seperti silaturahmi saat Idul Fitri dan menyantap menu khas Lebaran, sebagai bagian dari pembelajaran hidup dalam keberagaman.
Sekolah Puhua Purwokerto kini menjadi representasi dari pendidikan masa depan yang mengedepankan karakter, budaya, dan keterampilan global—sebuah paduan yang mendapat pengakuan langsung dari pemerintah pusat.
Editor : EldeJoyosemito