PURWOKERTO, iNews.id - Hari ini merupakan hari pertama uji coba dibukanya kembali mal yang ada di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Minggu (22/8/2021). Keputusan tersebut dilakukan setelah Bupati Banyumas Achmad Husein meminta izin ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Berdasarkan pantauan iNews Purwokerto, suasana mal yang berada di pusat Kota Purwokerto ini terpantau lengang. Walupun telah banyak pengunjung yang datang untuk berbelanja, tetapi tidak seperti waktu waktu sebelumnya.
Untuk dapat masuk kedalam mal tersebut pun dilakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh petugas mal. Bahkan sebelum memasuki lobi mal, terdapat hand sanitizer otomatis yang disiapkan oleh pengelola untuk para pengunjung.
Begitu pula untuk pemeriksaan suhu tubuh yang tidak menggunakan thermal scanner agar langsung mendeteksi suhu tubuh pengunjung tanpa ada kontak antara pengunjung dan petugas.
Pengelola mal juga menyediakan barcode dari aplikasi Banyumas Tangguh atau BTS. Dimana nantinya pengunjung diminta untuk melakukan scan barcode atau mendownload aplikasi untuk mengetahui apakah pengunjung mal telah di vaksin.
Namun demikian, dalam penerapan uji coba ini, pemerintah Kabupaten Banyumas tidak mewajibkan pengunjung mal untuk menunjukkan kartu vaksin. Terlihat hanya beberapa pengunjung mal saja yang telah memiliki aplikasi tersebut dan melakukan scan.
Selain itu, terlihat beberapa pengunjung yang membawa anak sempat dilarang untuk masuk kedalam mal oleh petugas yang berjaga. Pasalnya dalam peraturan yang tertera pintu masuk mal memang tertulis larangan membawa anak dibawah usia 12 tahun atau pengunjung yang telah berusia di atas 70 tahun.
Didalam mal pun terpantau hampir rata-rata tenant di mal sudah mulai buka, meskipun belum seluruhnya. Bahkan pada lantai lima mal tersebut, masih banyak tenant yang tutup.
Agnes Margaretha (19), salah satu pengunjung mal saat ditemui wartawan mengaku jika dirinya jarang sekali jalan jalan ke mal. Hanya karena ada kebutuhan mendesak yang harus dibeli di supermarket yang berada di mal tersebut.
Bahkan, dia pun mengaku jika sempat khawatir dan takut ketika berada di dalam mal yang terlihat ramai.
"Sebenarnya ada seneng dan ada tidaknya, senengnya itu bisa berbelanja lebih leluasa lagi. Tapi kalau di dalam itu lebih ramai, jadi lebih takut juga dari pada yang kemarin kemarin," jelasnya.
Dia juga menjelaskan jika ketika di dalam mal, terlihat beberapa pengunjung yang kurang mengindahkan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pengelola.
"Tadi waktu saya kebawah itu, ke supermarket cuma di tes aja pakai thermo gun untuk cek suhu. Cuma tadi ada beberapa orang yang tidak pakai hand sanitizer dari pas awal masuk di bawah itu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Bupati Banyumas Achmad Husein didampingi Satgas Covid-19 Kabupaten meninjau kesiapan Rita Super Mal Purwokerto yang rencana mulai dibuka besok, Minggu (22/8). Bupati bersama Kapolresta Banyumas Kombes Firman Lukmanul hakim melihat simulasi yang dilakukan oleh pengelola.
Besok ada pembukaan Mal di Purwokerto, jadi hari ini pengecekan persiapan mereka seperti apa. Misalkan penataan bangku, kesiapan penggunaan BTS sebagai kontrol jumlah pengunjung,” kata Husein.
Dia mengatakan, dalam pelaksanaannya Rita Super Mal Purwokerto memiliki kapasitas 5000 orang, maka nantinya yang diijinkan maksimal hanya 1500 pengunjung.
"Apabila sudah 1500 maka ga boleh masuk, pintu sementara ditutup, menunggu pengunjung yang didalam keluar, sehingga terjaga pengunjung dibawah 1500 orang," katanya.
Dia juga menjelaskan jika tidak seperti Mal di Jakarta yang mewajibkan pengunjung menunjukan kartu vaksin. Masuk Mal di Purwokerto tidak mewajibkan hal tersebut.
“Sebaiknya yang sudah vaksin, tapi tidak mutlak, sambil melihat perkembangan apabila kondisi bagus ya akan buka terus, apabila kondisi kembali semakin jelek ya ditarik lagi,” ungkap Husein.
Dia juga mengaku bahwa baru minta ijin lisan lewat WA kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mal dibuka karena memikirkan ada 1600 pekerja yang harus dirumahkan.
Editor : Arbi Anugrah