Mencengangkan, Ada Makam Keramat Palsu Diduga untuk Ritual Pesugihan

Tak hanya mendirikan makam palsu menggunakan material bata ringan, Suhada juga diduga membuat terowongan atau goa di sekitar lokasi untuk kepentingan ritual pesugihan.
Lebih dari itu, keresahan warga juga dipicu oleh ajaran menyimpang yang disinyalir disebarkan oleh Suhada kepada para pengikutnya. Ia disebut-sebut melarang praktik ibadah wajib, seperti salat Jumat dan puasa Ramadan.
"Warga merasa terganggu karena Suhada diduga mengajarkan paham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia melarang salat Jumat dan puasa, yang jelas-jelas kewajiban bagi umat Muslim," tambah Condro.
Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi makam. Proses penyelidikan terhadap keberadaan Suhada pun terus berlanjut, sementara situasi di lapangan dikawal ketat oleh Bhabinkamtibmas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Langkah pengamanan dilakukan guna menghindari potensi gesekan dan provokasi di tengah masyarakat. Kami masih mendalami kasus ini untuk memastikan ada atau tidaknya unsur penipuan, serta pelanggaran terhadap norma keagamaan,” pungkas Kapolres.
Editor : EldeJoyosemito