get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Purbalingga dan Komisi IX DPR RI Perkuat Kolaborasi Sektor Kesehatan

Purbalingga Resmikan Public Health Data Theatre, Siap Jadi Contoh Nasional 

Kamis, 10 Juli 2025 | 10:10 WIB
header img
Pemkab Purbalingga resmi meluncurkan Public Health Data Theatre (PHDT), Rabu (9/7/2025), sebagai bagian dari pelaksanaan Project SPHERES.(Foto: Pemkab Purbalingga)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id — Pemerintah Kabupaten Purbalingga resmi meluncurkan Public Health Data Theatre (PHDT), Rabu (9/7/2025), sebagai bagian dari pelaksanaan Project SPHERES (Scalable Public Health Empowerment Research and Education Sites). 

Bertempat di lantai dua Dinas Kesehatan Purbalingga, fasilitas ini merupakan hasil sinergi antara Pemkab Purbalingga, Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU), dan Kementerian Kesehatan RI.

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menegaskan bahwa kehadiran PHDT menjadi tonggak penting dalam reformasi kebijakan kesehatan yang kini mengarah pada pemanfaatan data secara real-time.

Melalui dashboard interaktif, PHDT memungkinkan pemerintah daerah memantau situasi kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan akurat, guna mendukung pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan terukur.

“Dengan sistem ini, kita tidak lagi menebak-nebak. Keputusan bisa diambil dengan dasar data yang valid, demi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara konsisten,” ujar Bupati.

PHDT dilengkapi kemampuan untuk memetakan jenis penyakit yang terdeteksi setiap hari di fasilitas layanan kesehatan, lokasi penyebaran, kelompok usia terdampak, hingga asal fasyankes.

Sistem ini juga mengolah data dari berbagai platform seperti E-Kohort, E-Puskesmas, ASIK, dan Sgizi, termasuk indikator kesehatan ibu hamil dan nifas, seperti tekanan darah, berat badan, serta lingkar lengan atas.

Fahmi menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif seluruh fasilitas kesehatan dalam menyuplai data yang akurat dan lengkap, termasuk rumah sakit, agar sistem mampu merespons ancaman kesehatan secara komprehensif. Ia menyebut, data PHDT akan menjadi fondasi dalam menyusun kebijakan kesehatan yang bersifat menyeluruh—tidak hanya kuratif, tetapi juga preventif.

"Kalau ada kondisi darurat, kita punya data yang bisa ditampilkan dan segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, Puskesmas Serayularangan ditunjuk sebagai flagship untuk operasional sistem ini. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, dr. Jusi Febrianto, menyatakan bahwa seluruh puskesmas di Purbalingga akan bergabung dalam sistem ini secara bertahap setiap tiga bulan. Selain untuk perencanaan kesehatan, PHDT juga dibuka untuk kegiatan edukasi, termasuk program koas bagi mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

Peluncuran PHDT turut dihadiri perwakilan OUCRU Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, serta Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Tim Project SPHERES juga menampilkan simulasi sistem, yang menunjukkan keunggulan PHDT dalam menyajikan data kesehatan berbasis standar nasional.

Purbalingga sendiri menjadi satu dari dua kabupaten di Indonesia yang dipercaya menjalankan Project SPHERES, bersama Lombok Barat. Penunjukan ini merupakan bentuk pengakuan atas capaian Purbalingga yang menduduki peringkat kedua dalam Kompetisi Kabupaten Katalon, Maret 2025, yang menilai kesiapan daerah dalam transformasi sistem kesehatan berbasis teknologi.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut