get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Purwokerto Minggu 16 Maret 2025

Ternyata Ada Lho Budidaya Kopi Berbasis Konservasi di Dataran Tinggi, Begini Caranya

Selasa, 15 Juli 2025 | 06:55 WIB
header img
Unsoed Sosialisasikan Budidaya Kopi Berbasis Konservasi di Dataran Tinggi Banjarnegara. Foto: Unsoed

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Tim peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaksanakan sosialisasi sekaligus penggalian informasi persepsi petani terkait praktik budidaya kopi berbasis konservasi di wilayah dataran tinggi Banjarnegara. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, (13/7) kemarin, di Coffee Learning Center milik Bank Indonesia, yang berada di Koperasi Produsen Kopi Sikopel Mitreka Stata, Desa Babadan, Kecamatan Pagentan. Puluhan petani kopi lokal hadir dalam kegiatan tersebut.

Tim peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dr. Akhmad Rizqul Karim selaku ketua tim, serta dua anggota peneliti yaitu Faishal Permana, M.Sc., dan Ahmad Fauzi, M.P.. Sosialisasi ini merupakan bagian dari penelitian berjudul “Budidaya Kopi Berbasis Konservasi di Dataran Tinggi Banjarnegara: Dinamika Partisipasi dan Perilaku Petani Kopi di Wilayah Rawan Bencana.”

Dalam keterangannya, Senin, (14/7/2025), Dr. Akhmad Rizqul mengatakan jika kegiatan ini bertujuan untuk mengenali profil dan karakteristik petani kopi di kawasan dataran tinggi Banjarnegara. Kemudian mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong atau menghambat keterlibatan petani dalam praktik budidaya kopi sebagai bagian dari upaya konservasi lahan.

Dalam dialog interaktif bersama petani, Ketua Koperasi Sikopel Mitreka Stata, Turno, menyampaikan bahwa panen tahun ini menunjukkan hasil yang baik. Ia menyebut bahwa sebagian besar petani telah menerapkan metode petik merah, yakni memetik hanya buah kopi yang telah matang sempurna.

Turno menambahkan, metode ini sangat membantu dalam menjaga mutu biji kopi dan menghindari petik pelangi, yaitu memanen biji yang belum matang bersama yang sudah matang. Praktik petik pelangi diketahui menurunkan kualitas biji yang dihasilkan.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut